"Tersangka kemudian langsung dibawa ke Mapolresta Padang untuk diperiksa sebagai tersangka. Akibat perbuatannya, tersangka diancam dengan hukuman maksimal mati, kerena terancam pasal pembunuhan berencana, yaitu 340 jo 338 jo 351 ayat 3 KUHP," bebernya.
Terkait keterangan tersangka, kata Yulmar melanjutkan, hingga kini belum bisa dibenarkan, karena semua keterangan yang disampaikan tersangka kepada penyidik, tidak sinkron dengan keterangan rekan Roni Anwar yang mengalami luka tusuk di bagian lengan sebelah kirinya, dan keterangan beberapa saksi lainnya.
Bahkan, tersangka menyebut tidak kenal dengan korban. Sedangkan saksi mengatakan tersangka dan korban saling kenal.
Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan tes kejiwaan terhadap tersangka.
“Setelah tes kejiwaan barulah dilakukan rekontruksi untuk mengetahui kronologis kejadiannya," ungkap Yulmar.
Tersangka Atlet Pencak Silat
Salah seorang sumber tribunpadang.com yang enggan dituliskan namanya menyayangkan tindakan tersangka yang nekat menghabisi nyawa korban dengan pisau.
Apalagi tersangka merupakan seorang atlet Pencak Silat yang pernah membawa nama Sumbar di tingkat nasional.
Tidak hanya itu, bahkan pada Porprov Padang kemarin, tersangka juga ikut turun mewakili salah satu kabupaten di Sumatera Barat.
“Tersangka ini sebenarnya orangnya baik, dan hormat kepada yang tua. Tapi gak tahu lah, ini semua sudah terjadi. Semoga ini jadi pelajaran bagi tersangka ke depan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan terjadi di Simpang Cubadak, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sabtu (15/9/2018) sore. Rio Oktavianda Putra, warga Batu Gadang tewas.
Selain Rio, seorang rekan korban juga mengalami luka tusuk di bagian lengannya. Petugas Satpam PT Semen Padang kemudian langsung mengamankan tersangka dan diserahkan kepada polisi.
Sementara Rio dan rekannya, langsung dilarikan oleh beberapa karyawan PT Semen Padang ke Klinik Semen Padang.
Karena mengalami luka tusuk yang cukup parah di bagian dada sebelah kiri, akhirnya petugas medis di Klinik Semen Padang langsung merujuk Rio ke Semen Padang Hospital.
Namun sayangnya, nyawa Rio tak dapat ditolong. Dalam perjalanan ke SPH, Rio dinyatakan telah meninggal dunia.(*)
Redaksi: Judul berita ini telah direvisi. Korban bukan residivis curanmor seperti tertulis pada judul awal.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Motif Residivis Curanmor Bunuh Temannya di Padang Terkuak, Sakit Hati Disalip Pakai Motor