News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sulastri Sempat Terombang-ambing di Laut Selama 3 Jam saat Kapalnya Ditabrak Tanker

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sulastri dan Wirdatiningsih, dua di antara 4 korban yang selamat kecelakaan kapal saat ditemui awak media di Puskesmas Alai, Tebingtinggi Barat. TRIBUN PEKANBARU/GURUH BUDI WIBOWO

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Guruh Budi Wibowo

TRIBUNNEWS.COM, SELATPANJANG - Sejumlah korban selamat tabrakan kapal di Selat Air Hitam, Kabupaten Kepulauan Meranti, Minggu (23/9/2018) dini hari mengaku sempat terombang-ambing di laut selama 3 jam.

Hanya berbekal papan, jeriken dan gulungan goni para korban bertahan.

"Saya berpegangan dengan sebilah papan, sedangkan yang lain berpegangan dengan gulungan goni dan jeriken," ujar Sulastri (16), korban selamat saat ditemui di Puskesmas Alai, Tebingtinggi Barat.

Ia mengaku tidak mengetahui secara detail peristiwa tersebut terjadi. Sebab saat itu ia sedang tertidur.

"Saat kapal motor kami ditabrak, saya sedang tertidur. Namun saya masih lihat kapal yang menabrak kami," ujar Sulastri.

Baca: Seorang Hilang Setelah Kapal Pompong yang Ditumpangi Diduga Ditabrak Kapal Tanker

Sulastri mengatakan, kapal yang menabrak kapal motor mereka seperti kapal tanker berwarna oranye.

Setelah kapal motor mereka tertabrak, kapal tanker tersebut sempat mundur sebelum kembali melaju.

"Saya tak tahu apakah kapal tanker tahu jika menabrak kami. Kami teriak-teriak minta tolong, tapi tankernya terus melaju," ujarnya.

Personel Polsek Tebingtinggi Barat melakukan pencarian korban hilang di perairan Selat Air Hitam, Kecamatan Tebingtinggi Barat. TRIBUN PEKANBARU/GURUH BUDI WIBOWO (Tribun Pekanbaru/Guruh BW)

Sulastri mengatakan, selain dia, kapal pompong nahas tersebut ditumpangi oleh Supri, Supardi, Wirdatiningsih (40), dan Hendra Wijaya (19).

Namun, lantaran ombak kuat, salah satu dari mereka, Supri tidak bisa mempertahankan gulungan goni yang dijadikan untuk alat bantu apung.

Baca: Jokowi: Patung Garuda Wisnu Kencana Mahakarya Anak Bangsa, Patung Tertinggi ke-3 di Dunia

"Supri juga tidak bisa berenang, dia sempat memegangi saya. Namun saya juga kan tidak bisa berenang. Saya sempat tenggelam saat dipegangi Supri. Untung suami saya, Hendra Wijaya datang membantu," ujarnya.

Ia juga tidak mengetahui lagi nasib Supri selanjutnya.

Namun, saat para nelayan datang menyelamatkan mereka, ia tidak lagi melihat Supri.

"Tampaknya dia sudah tenggelam, sebab saya tak lihat dia lagi," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul KM Ditabrak Tanker di Meranti, Korban 3 Jam Terombang Ambing di Laut, Ungkap Cara Bertahan Hidup

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini