News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulteng

Rencana Gus Maiz Menikahi Kekasihnya Bulan Desember Tak Kesampaian

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Gusti Kade Sukamiarta alias Gus Maiz menggelar upacara ngulapin di Pantai Yeh Kuning, Jembrana, Senin (1/10/2018). TRIBUN BALI/I MADE ARDHIANGGA

18 Jenazah
Informasi yang dihimpun Tribun Bali dari Palu, kemarin, ada 18 jenazah korban gempa dan tsunami di Palu dimakamkan secara massal di tempat pemakaman umum Poboya Indah, Palu.

Ke-18 jasad korban tersebut berasal dari RS Bhayangkara Palu.

Foto kenangan almarhum Gusti Kade Sukamiarta, di rumah duka di Mendoyo, Jembrana, Minggu (30/9/2018). Sukamiarta alias Gus Maiz turut jadi korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. TRIBUN BALI/I MADE ARDHIANGGA (Tribun Bali/I Made Ardhiangga)

Saat jasad korban tiba di lokasi, bau menyengat tercium cukup tajam.

Personel TNI, awak media, hingga masyarakat di lokasi pun terpaksa menggunakan masker untuk mengurangi bau tersebut.

Di lokasi pemakaman, telah digali liang besar berukuran 10x100 meter untuk pemakaman massal korban gempa dan tsunami.

Kepala Penerangan Daerah Militer XIII/Merdeka Kolonel Inf Muhammad Thohir mengatakan korban yang dikuburkan secara massal tersebut merupakan korban yang tidak diketahui identitasnya dan tidak diambil oleh keluarga.

Baca: Brigadir Ap Meninggal dalam Perjalanan ke RS Usai Menembakkan Senapan ke Kepalanya

"Yang sudah diidentifikasi polisi tapi tidak diketahui (identitasnya) dikumpulkan dan dimakamkan secara massal," kata Thohir di lokasi.

Gus Maiz menjadi anggota Satuan Lalu Lintas Polres Palu sejak 2005 setelah lulus dari SPN Singaraja.

Ia pun rencananya akan menikahi kekasihnya di Palu menjelang Galungan, Desember mendatang.

Saat gempa mengguncang dan diikuti tsunami di Palu, Jumat (28/9/2018) sore, korban dikabarkan tengah bertugas untuk pengamanan (PAM) di Festival Palu Nomoni.

Jenazah korban kemudian disemayamkan di RS Bhayangkara, Palu. Ada informasi harus keluarga yang bertandatangan untuk pemulangan jenazah.

Namun tak ada pihak keluarga korban di Palu sehingga akhirnya dikubur massal.

Ngaben 4 Oktober
Setelah mendapat kepastian jenazah Guz Mais dikubur massal, pihak keluarga langsung melakukan prosesi upacara ngulapin di Pantai Yeh Kuning, Jembrana, kemarin sore.

Ngulapin digelar setelah keluarga mendapat petunjuk dari Griya Kawi Sunia, Mendoyo Dauh Tukad, Mendoyo Jembrana.

Gusti Kade Sukadana dan Gusti Kade Miliasih menunjukkan foto anaknya, Gusti Kade Sukamiarta, di rumah duka di Mendoyo, Jembrana, Bali, Minggu (30/9/2018). Sukamiarta alias Gus Maiz turut jadi korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. (TRIBUN BALI)

Setelah ngulapin, anggota keluarga mesugaan (nunas baos) di daerah Yeh Buah Desa Penjaringan, Mendoyo.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini