Petugas medis ataupun dokter yang jaga saat itu, dr Rini Isyunti, langsung memeriksa kondisi bayi.
Segala cara dilakukan untuk memastikan keselamatan dari si bayi.
Bayi perempuan itu selamat dan terus menangis. Luka merata di sekujur tubuhnya, di muka dan gigi sebelah kiri.
Luka goresan di dada yang cukup panjang dan melebar. Luka memar di siku kirinya, dan punggung belakang.
Ia juga mengalami luka lecet di daerah organ vital.
Baca: Gunung Soputan Masih Keluarkan Asap Kawah, Debunya Mengarah ke Barat Daya
"Ada luka di muka dan gigi sebelah kiri, dada cukup panjang dari dada melebar, di siku kiri memarnya lumayan, punggung belakang bayi memar semua, ada luka lecetnya di daerah kemaluan sedikit," ujar dr Rini Isyunti, Rabu (3/10/2018) ditemui Tribunjogja.com di RS Harapan.
dr Rini mengatakan, bayi itu dilahirkan prematur, usia kehamilan 6 sampai 7 bulan.
Hal ini dilihat dari berat badan bayi yang hanya 1.800 gram, kurang dari normal dengan panjang 41 sentimeter, dan lingkar kepala 27 sentimeter.
"Meski prematur, ia dilahirkan secara normal terlihat dari kepala yang bagus. Saat lahir diperkirakan hanya mengejan dua atau tiga kali dan lancar dilahirkan. Kepalanya bagus, kemungkinan lahirnya mengejan dua atau tiga kali," katanya.
Hal yang menjadi perhatian dari dr Rini adalah bayi dalam kondisi baik-baik saja meski terjatuh dari ketinggian 10-15 meter.
Ajaibnya, saat jatuh, bagian kepala bagian luar sebelah kiri yang mengena dan tak ada pengaruh ke bagian otak. Hanya menyisakan luka gores saja.
"Untuk tanda-tanda luka dalam kami periksa, tetapi kami lihat sepertinya baik. Jantung masih baik, dalam batas normal, bayi bahkan tidak perlu menggunakan alat khusus bantuan seperti oksigen," katanya.
dr Rini mengatakan, saat ini pihaknya secara intensif melakukan penanganan terhadap bayi perempuan tersebut.
Bayi itu diobservasi di ruang bayi, dan diletakkan ke dalam inkubator untuk menjaga kondisi tubuhnya.