Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Dinas Sosial (Dinsos) bersama Tagana Provinsi Kaltim, Sabtu (6/10/2018) pukul 14.00 Wita ini berangkat menuju Palu, Sulawesi Tengah.
Terdapat 16 personel tenaga terlatih yang berpengalaman di lokasi bencana dari Tagana Kaltim, dan tiga orang lainnya dari Dinsos Kaltim yang akan menjalankan misi kemanusiaan selama 14 hari ke depan.
Rombongan tersebut berangkat dengan menumpang KRI Layang dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
Tidak hanya membawa personel saja, namun Tagana juga membawa sejumlah armada yang digunakan untuk kebutuhan selama di lokasi bencana, di antaranya satu unit mobil dapur umum, truk, motor trail, tenda, serta logistik.
"Sesuai dengan waktu tanggap darurat selama 14 hari, tapi bisa saja diperpanjang tergantung situasi di lokasi," ucap Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinsos Kaltim, Ahmadin, Sabtu (6/10/2018).
Baca: Ekonomi Palu Mulai Menggeliat, Dua Tentara Berjaga di Setiap Toko
Personel Tagana yang dibawa ke lokasi gempa dan tsunami bukanlah orang sembarang, namun orang pilihan dan terlatih.
Bahkan, beberapa personel telah berpengalaman di lokasi bencana besar.
Selain itu, personel Tagana juga telah dilatih oleh Kopassus TNI, guna siap di segala medan dan kondisi.
"Kita ambil dari kabupaten dan kota, memang orang pilihan yang punya keahlian dan pengalaman, terakhir kita kirim ke Lombok," jelasnya.
Terdapat tiga keahlian personel Tagana yang dibawa, di antaranya spesialisasi di bidang dapur umum, shelter (pengungsian) dan psikologi sosial.
"Dapur umum jelas untuk kebutuhan makan sehari-hari korban bencana, kita juga ada psikologi sosial untuk pendampingan warga yang stres akibat bencana, serta shelter," ungkapnya.
Pihaknya juga membangun posko atas nama Pemprov Kaltim, yang berfungsi untuk membantu korban bencana gempa dan tsunami.
"Posko Pemprov Kaltim juga kita bangun, untuk penempatannya tergantung nanti ditempatkan dimana, yang jelas kita menuju Palu terlebih dahulu," kata dia.