TRIBUNNEWS.COM - Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof. Dr. Taufiq Marwa, menegaskan komitmennya untuk mendukung kepolisian dalam menuntaskan kasus penganiayaan yang menimpa salah satu mahasiswa kedokteran, Muhammad Luthfi.
Kasus ini terjadi di Palembang, Sumatra Selatan dan melibatkan seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsri, Lady Aurelli.
Penganiayaan yang dialami Luthfi terjadi akibat konflik terkait jadwal piket.
Pelaku, Fadilah alias Datuk, yang merupakan sopir keluarga Lady, melakukan tindakan kekerasan yang dianggap tidak dapat dibenarkan oleh Taufiq.
"Yang jelas, kasus kriminal ini bukan dilakukan oleh mahasiswa kami," ungkap Taufiq saat konferensi pers di Rektorat Unsri, Rabu (18/12/2024).
Dalam pernyataannya, Taufiq juga menyoroti pentingnya moralitas dalam pendidikan.
"Ada yang tidak bermoral. Bisa jadi, tidak semuanya berhasil dididik," katanya.
Taufiq mengakui tantangan dalam mendidik mahasiswa, mengingat jumlah mereka mencapai 36 ribu orang.
"Mendidik anak sendiri yang jumlahnya mungkin tidak sampai lima orang, itu susahnya bukan main. Apalagi kami mendidik 36 ribu mahasiswa. Tidak mungkin diperhatikan satu-persatu," ungkapnya.
Sebagai langkah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan di lingkungan kampus, Unsri telah membentuk tim investigasi internal.
Tim ini bertugas untuk mendalami fakta dan mencari solusi terbaik terkait insiden tersebut.
Baca juga: Kompolnas Pastikan Jejak Digital Kasus Penganiayaan Dokter Koas Sudah Diamankan: Bukti Lebih Kuat
"Kami memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian dan berharap mereka menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan berkeadilan," ujar Taufiq.
Harapan untuk Keadilan
Taufiq berharap agar proses penyelidikan dapat berjalan dengan baik, adil, dan transparan.
Ini demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat.
Ia juga meminta semua pihak untuk menjaga ketenteraman dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperkeruh situasi.
"Unsri terus berupaya memastikan bahwa seluruh civitas akademika dapat menjalani kegiatan pendidikan dalam lingkungan yang aman, kondusif dan saling menghargai," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Rektor Unsri Singgung Soal Moral Saat Bicara Kasus Penganiayaan Dokter Koasnya, Dukung Kepolisian
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).