Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Kondisi penerbangan di Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu, berangsur normal pasca ditutup akibat gempa yang mengguncang Kota Palu dan sekitarnya, Jumat (28/10/2018) lalu.
Bandara Mutiara sempat ditutup dan hanya dibatasi untuk penerbangan darurat, akibat tower ATC roboh, landasan retak, dan fasilitas di terminal hancur.
Saat ini, AirNav sebagai otoritas yang bertanggung jawab terhadap navigasi penerbangan mulai menormalkan kembali peralatannya yang rusak akibat gempa.
Salah satunya dengan membuat tower ATC sementara.
AirNav mendatangkan Mobile Tower dari Lombok untuk dipakai para petugas ATC dalam mengatur lalu lintas pesawat yang akan terbang dan mendarat di Bandara.
Baca: Cerita Rozi Lolos dari Maut saat Tubuhnya Terendam Lumpur Selama 3 Jam
GM AirNav Indonesia Cabang MATSC, Novy Pantaryanto mengatakan, Mobile Tower tersebut diberangkatkan dari Lombok 30 September lalu dengan menggunakan jalur darat menuju Pelabuhan Surabaya, lalu jalur laut dari Surabaya menuju Pelabuhan Pantoloan Palu, dan tiba Jumat (5/10/2019) malam.
"Mobile Tower ini lebih representatif sebagai tempat untuk memandu lalu lintas penerbangan, karena mirilp kabin yang kedap suara," kata Novy.
Pasca gempa lalu, AirNav sempat hanya menggunakan tower darurat yang dibuat di atas alat berat, untuk melayani pesawat yang membawa bantuan dan relawan.
Setelah itu diganti dengan tower yang dibangun menggunakan alat seadanya, dengan beratap terpal.
Baca: Tujuh Tusukan Anak di Bawah Umur Tewaskan Yanto Blegur
"Mobile Tower ini mempunyai dua radio komunikasi yang bisa digunakan untuk frekuensi yang berbeda. Sehingga dimungkinkan untuk membagi menjadi dua unit ATC yang berbeda yaitu tower & APP," jelas Novy.
Pasca normal kembali, saat ini rata-rata jumlah pergerakan pesawat di Bandara Sis Al-Juffry adalah 150 pergerakan setiap harinya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-timur.com dengan judul AirNav Gunakan Mobile Tower, Penerbangan di Bandara Palu Berangsur Normal