News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesiapan Bandara Ngurah Rai untuk Layani Parkir Pesawat Tamu IMF-WB 2018

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah Anggota TNI Angkatan Udara (TNI AU) menurunkan kendaraan taktis dari dalam Pesawat Hercules untuk persiapan pengaman gelaran annual Metting IMF-WB 2018 di Base Ops Bandara Ngurah Rai,Denpasar, Bali, Jumat (5/10/2018). TRIBUN BALI/RIZAL FANANY

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar mulai sibuk melayani pesawat komersial dan pesawat para delegasi pertemuan tahunan IMF-WB 2018 yang berlangsung hingga 14 Oktober 2018 mendatang.

Communications and Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim menyebutkan untuk menyambut para tamu pengelola bandara juga telah memperluas apron atau tempat parkir pesawat.

Ada enam lahan parkir pesawat tambahan di sisi barat apron dan empat lahan parkir pesawat di sisi sebelah timur, sehingga saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai bisa menampung 53 unit pesawat.

"Adanya jumlah pesawat yang berdatangan baik itu pesawat komersial ataupunyang bukan itu sudah bisa tertampung jadi tidak ada masalah," kata Arie saat dihubungi Senin (8/10/2018) pagi.

Nantinya pesawat para tamu khususnya para kepala negara dan delegasi seperti bos Alibaba Jack Ma, maupun Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve, Jerome Powel juga dipastikan parkir di Bandara Ngurah Rai.

"(Pesawat Jack Ma dan bos The Fed) Parkir di Ngurah Rai," tutur Arie.

Pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai pun telah menyiapkan tempat parkir pesawat cadangan untuk mengantisipasi penuhnya pesawat baik pesawat komersial maupun pesawat pribadi.

Ada enam bandara yang menjadi pilihan yakni Bandara Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Bandara Sultan Hasanudin di Makassar, Bandara Sulaiman Sepinggan di Balikpapan.

Lalu tiga Bandara lainya adalah Bandara Adi Sumarmo di Solo, Bandara El-Tari di Lombok dan Bandara Juanda di Surabaya.

Dari enam bandara tersebut, Bandara Surabaya dan Bandara Lombok menjadi opsi utama.

"Alternatif utama Surabaya dan Lombok. Bukan soal deketnya tetapi melihat kapasitas jenis pesawat yang akan mendarat," pungkas Arie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini