News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bila Gempa Menguncang Bandung, Potensi Likuifaksi Intai 10 Kecamatan Ini

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selain diintai potensi gempa bumi karena ada Sesar Lembang, 10 kecamatan di Kota Bandung rupanya juga berpotensi mengalami likuifaksi.

Hal itu diungkapkan oleh Kasubid 1 Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappelitbang Kota Bandung, Andry Heru Santoso.

Dia mengatakan, hasil itu didapat berdasarkan penelitian antara Pemkot Bandung, ITB, dan United Nation yang dilakukan pada tahun 1990-2000.

Sepuluh kecamatan tersebut adalah Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Astanaanyar, Regol, Lengkong, Bandung Kidul, Kiaracondong, dan Antapani.

Beberapa warga Bandung mengaku baru mendengar mengenai potensi likuifaksi tersebut.

"Kalau mendengar soal gempa sih pernah, karena kan di sini ada Sesar Lembang. Saya dengar atau baca lewat media. Tapi, kalau soal likuifaksi ini baru tahu," ujar Andang Sugiana (25), warga di Jalan Terusan Jakarta, Kiaracondong saat dihubungi Tribun Jabar melalui pesan instan Whasapp, Kamis (11/10/2018).

Andang mengatakan, jika potensi itu benar, maka simulasi atau sosialisasi dari pemerintaj perlu digalakkan.

Selama tinggal di Bandung sejak tahun 2011, dia mengaku belum pernah mengikuti simulasi soal gempa dalam skala besar.

"Ikut simulasi gempa belum pernah. Mudah-mudahan ke depannya makin gencar simulasi dan sosialisasi," katanya.

Hal senada dikatakan warga Bandung lainnya, Yudha Arief (25) dan Rezi N (24).

Keduanya sama-sama mengatakan baru mendengar soal potensi likuifaksi di Bandung.

"Kalau likuifaksi itu seperti di Palu itu kan ya? Kalau ada potensi di Bandung, saya baru dengar. Kalau memang benar berarti harus ada simulasi secara rutin, terutama soal gempa. Selama ini yang saya tahu hanya ada simulasi di tingkat gedung perkantoran saja," kata Yudha yang tinggal di Antapani.

Rezi juga menginginkan simulasi dan sosialisasi mengenai kebencanaan semakin ditingkatkan lagi di Bandung.

Menurutnya, hal itu harus dilakukan secara rutin.

"Kalau memang ada potensi gempa dan likuifaksi, berarti harus ada simulasi secara rutin," kata warga Antapani ini melalui pesan instan Whatsapp kepada Tribun Jabar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini