Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, SULAWESI TENGAH - Bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah meninggalkan kisah tersendiri bagi Rizki, seorang petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Palu yang selamat dari bencana.
Rizki merupakan satu dari 11 orang petugas Damkar Palu yang bertugas di Festival Pesona Palu Nomoni, Pantai Anjungan Nusantara, Kota Palu.
Ia merasakan dan menyaksikan betul bagaimana detik-detik gempa dan tsunami meluluhlantakkan Kota Palu.
Seraya membersihkan Pantai Talise dari tumpukan sampah, Rizki bercerita bersama rekannya.
Ia tengah membentuk panitia keamanan di lapangan dekat pinggir pantai pada Jumat (28/9/2018), sekitar pukul 16.00 Wita.
"Guncangan pertama itu sekitar pukul 16.00, air masih belum naik, masih biasa-biasa saja, warga juga masih asik aja," ucap Rizki di Pantai Talise, Sabtu (13/10/2018).
Baca: Penyerahan Diri Eddy Sindoro Ternyata Ikut Melibatkan Mantan Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki
Sesaat sebelum adzan magrib berkumandang, secara pasti air langsung naik ke pinggir pantai dengan sangat cepat.
"Saya udah langsung bilang ke masyarakat dan petugas penjaga lainnya untuk lari karena air sudah tinggi, tetapi mereka masih diem aja, bertahan di tempat festival," ujar Rizki, sambil terus menyingkirkan sampah di Pantai Talise.
Meski peringatannya diindahkan, Rizki tetap meminta warga lari menjauh dari pantai.
Baca: Pilpres 2019 Terberat Bagi Prabowo Subianto, Timses Jokowi-Ma'ruf: Kalau Sudah Tahu Ya Jangan Maju
Benar saja beberapa saat kemudian, peringatan tsunami datang dari pangkalan TNI AL.
Saat guncangan kedua, tsunami mulai naik ke bagian festival di Anjungan Nusantara. Yanuar terus berlari menyelamatkan diri.
"Bu lari! bu lari! tsunami!," teriak Rizki, seraya mencontohkan kepanikan yang terjadi kala itu.
Tampa berpikir panjang ia bersama warga berlarian ke bukit yang letaknya tidak jauh dari lokasi pantai.