Menurutnya, para Odha juga dapat tetap bekerja, bermasyarakat, bahkan hingga menikah dan memiliki anak.
Namun ada sejumlah tahapan yang harus diperhatikan dan guna mewujudkan keinginnya tersebut.
Menurut Bu Mul, agar para Odha ini bisa menjalani aktivitasnya, harus mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara tepat jumlah dan tepat waktu.
Selain itu, para Odha juga harus memiliki kesadaran dalam mengakses perawatan medis dan berani terbuka pada pasangan tentang penyakit yang diderita agar tidak menularkan pada pasangan maupun orang terdekat.
Untuk keinginan memiliki anak, dilakukan tahapan yang harus menyesuaikan agar calon anak tidak terpapar virus tersebut.
"Kami berhasil melahirkan 17 anak dari pasangan atau orang tua Odha tanpa terkena HIV-AIDS," ujar Bu Mul.
Meski begitu, banyak pula permasalahan yang timbul dari para Odha, khususnya mereka yang jenuh akan pengobatan karena seumur hidup harus mengonsumsi ARV.
Kejenuhan tersebut membuat para Odha berhenti mengonsumsi obat dan akhirnya semakin memperparah penyakit mereka, lalu kemudian meninggal dunia. (*)