TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sebanyak 2.146 pelamar dari 12.469 pelamar CPNS Provinsi Bali tidak lolos seleksi administrasi.
Sisanya sebanyak 10.323 dinyatakan lolos seleksi administrasi.
Adapun rincian dari formasi yang lolos seleksi administrasi yaitu sebanyak 1 pelamar Eksth-K2, 24 pelamar pada formasi cumlaude yang berasal dari 5 pelamar tenaga kesehatan dan 20 pelamar tenaga guru.
Formasi umum yang lolos administrasi sebanyak 10.298 dengan rincian 6.597 tenaga guru dan 3.701 tenaga kesehatan.
Usai Rapat Panitia Seleksi CPNS Provinsi Bali tahun 2018 yang bertempat di Kantor BKD Provinsi Bali, Rabu (24/10/2018) siang, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra didampingi Plt Kepala BKD Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana mengatakan ada beberapa hal yang menjadi pemicu beberapa pelamar tak lolos seleksi administrasi.
"Ada beberapa penyebab tak lolos administrasi, pertama dari kelengkapan administrasinya. Masih ada yang kurang, ada 12 kelengkapan ternyata 11 yang diupload," kata Dewa Indra.
Yang kedua ada kesalahan dalam arti misalnya pelamar melamar pada formasi cumlaude, seharusnya akreditasi prodinya dan universitasnya A namun ada yang akreditasinya bukan A.
"Dokumen yang diuplod benar, dan memang cumlaude, tapi prodinya belum terakreditasi A," jelasnya.
Adanya kesalahan administrasi seperti surat lamaran maupun surat keterangan tidak bermaterai dan ada juga yang salah alamat dan salah formasi.
Baca: Tersebar Lebih di 200 Titik, Simak Daftar Lokasi Tes SKD CPNS 2018 di 34 Provinsi
"Misal dokter melamar jadi perawat. Terus ada guru Bahasa Inggris melamar formasi lain," paparnya.
Nantinya semua hal yang menyebabkan pelamar tak lolos administrasi akan dijelaskan sehingga pelamar bisa mengetahui penyebab tidak lolosnya.
"Pelamar tahu apanya yang kurang apanyanya yang salah, kalau merasa benar buka dokumen yang diupload. Jika tidak sesuai kami menyiapkan hotline," katanya.
Sementara itu, formasi yang tidak ada pelamar akan tetap kosong.
"Karena posisinya kosong ya tidak ada pelamar jadi tidak bisa kita apa-apakan. Belum bisa mohonkan ke pusat otomatis tidak ada yang memanfaatkan," imbuhnya.