TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-103 Kodim 0725/Sragen di wilayah Ds sukorejo, Kec. Sambirejo selain dilaksanakan sasaran fisik, dilakukan pula sasaran non fisik.
Diantaranya penyuluhan bahaya faham radikalisme dan terorisme yang telah diberikan oleh Kasat Bimas Polres Sragen, AKP Hartono bertempat di rumah bapak Sukoyo ketua RT Dsn.Bembem Ds.Sukorejo tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.
Dalam penjelasannya AKP Hartono menyampaikan akan bahaya radikalisme terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kita semua menyadari bahwa Negara Indonesia terbentuk dari berbagai suku dan agama. Hal itu merupakan potensi jika dikelola dengan baik, namun jika itu salah dalam pengelolaannya akan menimbulkan permasalahan yang bisa menghacurkan Negara ini. Para pahlawan sudah berjuang dengan mengorbankan seluruh jiwa dan raganya membangun Negara ini. Mereka berjuang tanpa pamrih, kita saat ini tinggal meneruskan melalui membangun negara ini berdasarkan Pancasila. Apabila ada yang ingin merubah Pancasila dengan ideologi lain, itu tidak boleh terjadi dan harus kita lawan bersama-sama." Paparnya.
Bahaya radikalisme dan terorisme saat ini sangat mengkhawatirkan, karena mengorbankan dirinya untuk menghancurkan dan mengancam jiwa banyak orang.
Dalam ceramahnya AKP Hartono juga menyampaikan bahaya narkoba. Peserta yang hadir diberikan pengetahuan tentang betapa bahayanya narkoba bagi kehidupan manusia. Bagi pengguna narkoba hanya punya 2 pilihan penjara atau mati.
"Jadi mari sebagai orangtua kita awasi anak masing masing, jika ada anak kita yg mengalami perubahan perilaku segera didekati, ditanya apa masalahnya dan jika perlu sekali sekali tidak ada salahnya menggeledah tas sekolahnya. Mari selamatkan generasi Indonesia dari narkoba" paparnya.
Hadir dalam acara tersebut Kapten Inf Warisman selalu Koordinator giat nonfisik TMMD, Pasi Intel kodim 0725/srg Lettu Inf Prihatin, Babinsa, Babinkamtibmas dan masyarakat.