Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang hari ini, Sabtu (27/10/2018), kawasan wisata Baduy meriah, karena pelayanan keliling pengurusan dokumen kependudukan oleh Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) bekerjasama dengan Dinas Dukcapil Kabupaten Lebak.
Pelayanan keliling yang dipusatkan di gedung SD Kanekes selama dua hari itu sebagai tindaklanjut dari pencanangan penyelesaian dokumen kependudukan bagi warga suku Baduy oleh Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Zudan Arif Fakrulloh, beberapa waktu silam.
Baca: Sukseskan Program Gubernur di Perbatasan, Disdukcapil Kaltara Rela Hadapi Tantangan Ini
Pasalnya, warga suku Baduy luar dan Baduy dalam selama ini belum tersentuh pelayanan secara maksimal, karena faktor tradisi dan tata nilai kehidupan yang mereka anut dengan teguh.
"Di luar dugaan, antusiasme warga Baduy untuk mengurus dokumen kependudukan luar biasa besarnya. Laki, perempuan, tua muda, yang sebagian besar mengenakan pakaian adat Baduy, bagai tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas pelayanan keliling ini," tutur Swandy Sihotang Peneliti Senior IKI kepada Tribunnews.com, Sabtu (27/10/2018).
Petugas dari Dukcapil berjumlah 20 an orang yang dibantu 12 relawan IKI di Lebak agak kewalahan melayani ratusan orang yang datang mengurus dokumen kependudukan.
Untuk mengatur agar tertib dan tidak ada dokumen yang tercecer, oleh panitia warga dikelompokkan menjadi dua grup.
Grup satu diperuntukkan bagi warga umum (non-Baduy) yang datang dari berbagai desa di sekitar Kanekes dan grup yang lain khusus bagi warga Baduy
Meski jumlah warga Baduy yang dilayani ratusan orang, tak terdengar sekelumit pun suara percakapan di antara mereka.
Hening.
"Mereka memilih diam memaku sambil memberesi dokumen yang akan disetorkan," kisah Swandy.
Petugas yang melayani mereka merasa sangat terbantu oleh diamnya warga Baduy ketika mengurus dokumen kependudukannya.
"Warga suku Baduy yang telah banyak berguru kepada alam, hari ini menampakkan karakteristik dan kearifannya, ketika mereka berinteraksi di dalam kegiatan publik," ucapnya.
Mereka ternyata lebih tertib, tenang dan mau mengindahkan aturan yang ditetapkan bagi mereka.
Lebih jauh Swandy menegaskan dokumen Kependudukan sebagai kebutuhan dasar.