Dia sedih mendengar cerita anaknya tentang ejekan ini. Tetapi itu tidak lalu melunturkan semangatnya bekerja sebagai tukang becak.
Namun, ada lagi yang membuatnya begitu sedih. Dia akhirnya tahu kalau anaknya tidak pernah mengakui pekerjaan ayahnya kepada kawannya.
Dia baru sadar akan hal itu saat calon menantunya datang membawa antaran untuk pernikahan anaknya. Sang menentu terkejut kalau mertuanya itu seorang tukang becak.
"Anak saya tak pernah ceritakan saya ke orang. Mungkin mereka malu," ucapnya sambil tertawa namun mata berkaca-kaca.
Walaupun demikian, tak terselip sekalipun rasa benci ataupun dendam dalam hatinya. Dia mengaku sangat bangga pada anak-anaknya yang telah mempu menyelesaikan bangku kuliah.
"Saya merasa senang dan lega. Anak-anak sudah lulus kuliah, sekarang yang saya ingin Umroh ke tanah suci. Insyaallah kalau ada rezeki," tuturnya dengan suara datar.
Dia lalu duduk termenung dengan tatapan kosong. Sesekali dia memeriksa catatan yang dia punya di atas kardus lusuh bekas kemasan.
Beberapa nomor telepon dan alamat pelanggan tertera di atasnya. Dengan jari telunjuk, dia mengecek daftar barang yang harus dia jemput.(thomm limahekin)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Tukang Becak Ini Kuliahkan Tiga Anaknya. Tapi Balasan Anaknya Memilukan Hati