Terjebak macet, seorang warga Brebes batal naik pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah Rukhamah, bersyukur anaknya batal naik pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Anaknya yang bernama Miftakhul Ilmi seharusnya menjadi penumpang pesawat Lion Air JT 610.
Ia tertinggal pesawat lantaran terjebak kemacetan.
Baca: Berkat Terjebak Macet, Sony Setiawan Selamat dari Kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610
"Dari Bumiayu semalam Minggu (28/10/2018). Terus busnya kejebak macet jadi telat," kata Rukhamah.
Miftakhul merupakan anak keempat Rukhamah yang saat ini bekerja di bagian teknik bandara di Pangkalpinang.
Sebelum tiba di bandara, Miftakhul sempat berkomunikasi dengannya.
Baca: Pegawai Kemenkeu Selamat Tidak Naik Lion Air yang Jatuh Karena Terjebak Macet
"Senin pagi pukul 05.30 WIB dia bilang kena macet dan kemungkinan telat."
"Pesawat berangkat sekitar pukul 06.00 WIB. Dan benar dia telat 10 menit," ucapnya.
Sebelum berangkat untuk kerja, dia mengatakan kepada ibunya agar menjaga istri dan anaknya yang masih bayi.
"Anaknya baru 10 bulan lahir. Saat dia berangkat, dia mengatakan 'nitip anak karo istriku'," tuturnya.
Baca: Ada Urusan Bisnis, Keponakan Anggota DPRD Babel Batal Naiki Lion Air JT 610 yang Jatuh di Karawang
Ia mengatakan, saat ini anaknya yang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug sudah berangkat ke Pangkalpinang dengan menggunakan pesawat pukul 10.00 WIB.
"Selama di pesawat dalam perjalanan itu dia menangis terus."
"Beruntung masih dikasih umur panjang. Skenario Allah membuat jalan macet 10 menit sangat menentukan dan luar biasa," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Miftakhul Ilmi, Calon Penumpang Lion Air JT 610 yang Gagal Naik Pesawat