Musibah yang dialami korban nyatanya menjadi kesedihan mendalam bagi beberapa kerabatnya.
Di mata beberapa kerabatnya, Janry dinilai pintar dan rajin.
Sosoknya baik membuat beberapa kerabatnya merasa sedih melihat kepergian korban yang sangat tragis.
"Saya terakhir bertemu Janry ketika awal tahun lalu, ia pulang ke Jambi. Baik orangnya, di sekolah juga pintar," kata Sianturi, kerabat Korban.
Menurut Sianturi, korban sudah jarang pulang ke Jambi sejak kuliah di Palembang.
"Dulu SMPN 16 Kota jambi dan SMAN 5 di Jambi, cuma kuliahnya tidak di sini. makanya sudah jarang sekali bertemu," ujarnya.
Sama halnya pengakuan kerabat korban lainya, Wandi.
Ia menilai korban merupakan sosok yang rajin bekerja di BNI Cabang Pangkal Pinang selama sekitar dua tahun.
Tak hanya itu, di mata kerabatnya, korban dinilai akrab jika berteman.
"Beliau masih muda, sosok yang rajin dalam bekerja. Beliau baik kalau berteman. Kita disini sedih kehilangan beliau," katanya.
Kenaikan pangkat
Janry saat ini berstatus masih bekerja di Bank BNI Cabang Pangkal Pinang sebagai asisten manager di bank tersebut.
Pimpinan Kantor BNI Palembang, Dodi Wijajanto, ketika hadir di rumah almarhum Janry, sedih dengan kepergian korban.
Dia memastikan bahwa almarhum Janry akan dinaikan pangkatnya, yang sebelumnya berstatus asisten manajer menjadi manajer di kantor Bank BNI Pangkal Pinang.
"Ini bentuk apresiasi kami kepada korban. Karena beliau meninggal ketika sedang bertugas" ujar Dodi.
Menurut teman-teman sejawatnya, Janry pintar dan rajin saat bekerja.
"Korban sangat memberikan kontribusi kepada perusahaan. semoga beliau ditempatkan yang semestinya di hadapan Tuhan," ujarnya.
Keluarga korban juga mendapatkan sejumlah santunan, dari BNI, maskapai Lion Air dan Jasa Raharja.