TRIBUNNEWS.COM, KALIANDA - Debu dari letusan Gunung Anak Krakatau yang terletak di tengah laut terbawa angin hingga permukiman warga yang tinggal di daerah perkotaan di Kalianda, Lampung Selatan.
Warga Kalianda dikagetkan dengan munculnya debu pasir berwarna hitam di teras rumah mereka dalam dua hari ini, Sabtu-Minggu (17-18/11). Debu pasir tersebut diduga abu vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK).
Hilda, warga Kalianda menuturkan, ia sempat kaget saat menyapu teras rumah terdapat debu pasir berwarna hitam sejak Sabtu hingga kemarin.
Sebelumnya, tidak ada debu dengan warna hitam tersebut.
"Biasanya tidak sekotor itu. Tapi kemarin memang lumayan kotor beranda. Banyak debu pasir, warna hitam. Bahkan tadi pagi (kemarin) masih terlihat ada jejak pasir hitamnya," kata dia, kemarin.
Baca: Performa Persib Bandung Disoroti Bobotoh Usai Dikalahkan PSIS, Begini Pembelaan Mario Gomez
Hal senada diungkapkan Dina, masih warga Kalianda.
Ia juga mengaku, mendapati teras rumahnya sudah kotor dengan debu berwarna hitam pada sore hari kemarin.
Saat itu, ia hendak menyapu teras rumah.
"Debunya itu seperti pasir. Banyak di depan rumah. Tapi saya nggak tahu, apa itu debu GAK atau bukan. Memang angin cukup kencang," ujar ibu dua anaknya.
Debu pasir hitam ini juga ditemui oleh warga yang tinggal di Sidomulyo.
Irma seorang ibu rumah tangga di Sukamarga Sidomulyo mengaku memang mendapati adanya debu pasir berwarna hitam di teras rumahnya.
Namun debu hitam tersebut tidak banyak, bercampur dengan debu pasir lainnya.
"Memang ada kelihatan debu pasir hitam. Tapi karena memang angin kencang dan rumah saya di pinggir jalan, jadi biasa memang sering agak kotor oleh debu," kata Irma.
Meski begitu, ada juga warga Kalianda dan Sidomulyo yang mengaku tidak mendapati debu berwarna hitam di rumah mereka. Begitu juga saat mereka beraktivitas di luar.