Kemudian adegan selanjutnya yang kondisi korban yang tak berdaya dan sempat berteriak minta ampun, korban diletakkan di lantai mobil bangku tengah.
Tampak adegan selanjutnya, ketiga pelaku menginjak-injak kepala dan leher korban yang bertujuan memastikan korban meninggal dunia.
Baca: Mayat Wanita Muda yang Ditemukan di Lemari Berprofesi sebagai Pemandu Lagu Karaoke
"Sopir itu mati di dalam mobil. Memang sopir itu kami lihat cuma pingsan. Untuk memastikan biar mati, kepala dan leher sopir itu diinjak-injak biar mati. Yang sering menginjak sopir itu Ridho kalau posisinya di dalam mobil," ujar Acun.
Kemudian pada adegan 16,17, dan 18, empat pelaku kemudian membawa mayat korban keluar mobil. Lalu mayat korban digotong dan dibuang di semak-semak yang ada lobangnya.
"Ini (rekontruksi) untuk melengkapi berkas dan menyesuaikan dengan keterangan tersangka. Biar libur tetap kita selesaikan berkasnya, karena ada yang di bawah umur," ujar Kasubdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yudhi Suhariyadi, yang enggan berkomentar panjang lebar terkait rekontruksi.
Diberikan sebelumnya, korban Sofyan (43), sopir taksol dari Grabcar, menjadi korban perampokan disertai pembunuhan pada Senin (29/10). Korban sempat hilang kontak setelah mendapatkan order rute KM5-KFC simpang bandara.
Kemudian dua pekan setelah hilang, mayat korban ditemukan dengan kondisi tak utuh atau sudah dalam kondisi menjadi tulang belulang di hutan kebun sawit Desa Lakitan Kabupaten Musi Rawas.
Petugas Jatanras Polda Sumsel telah mengamankan tiga pelaku.
Tersangka Riduan alias Ridho, ditangkap di Rawas Ulu Kabupaten Muratara.
Kemudian dua tersangka Frans dan Acun, menyerahkan diri ke Polsek Karang Dapo Kabupaten Muratara karena takut ultimatum Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara yang akan ditembak mati.
Tersangka Akbar kini masih buron. Untuk mpbil korban yaknk Daihatsu Sigra warna hitam, ditemukan di kawasan Kerinci Jambi. Mobil korban dijual tersangka Akbar senilai Rp22,5 juta dan uangnya dibagi rata empat pelaku.