Ayah satu anak ini memanjat pohon jati di dekat makam desa setempat, sejak Selasa (19/11/2018) malam.
Probo menolak untuk turun. Jika dipaksa, Probo nekat hendak menjatuhkan diri.
Selama tiga hari ia bertahan di salah satu dahan, dengan ketinggian sekitar 20 meter.
Mengenakan baju batik dan celana jeans, Probo terlihat mengantuk.
Kepalanya bersandar di dahan, sambil matanya terpejam.
Diduga Probo mengalami tekanan jiwa.
"Dulu memang sempat stres," ucap seorang warga bernama Suryanto, Kamis (22/11/2018).
Berulang kali para tetangga membujuknya turun, namun Probo justru naik ke dahan paling tinggi.
Selama ini Probo bekerja sebagai pengangkut buah di Pasar Ngemplak, Tulungagung.
Pada Rabu (21/11/2018) tim BPBD dan polisi akan mengevakuasi.
Namun dibatalkan karena Probo nyaris menjatuhkan diri.
Saat ini keluarga masih menunggu tim dari Basarnas, yang rencananya membawa jaring.
"Dia merasa takut dengan orang. Tidak pernah ada masalah sebelumnya," tambah Suryanto.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dengar Azan Ashar, Pria Tulungagung yang 3 Hari Panjat Pohon Itu Lalu Menghadap Kiblat dan Sholat
Baca: Pria Tulungagung Panjat Pohon Setinggi 20 Meter Dan Bertengger Selama 3 Hari
Baca: Mahasiswa IAIN Tulungagung Asal Thailand Meninggal Dimakamkan di Plosokandangan, Ini Alasannya