Semula, Sudarto dan keluarganya tinggal di rumah di bawah tebing tersebut.
Namun, karena takut terjadi longsor, mereka lalu pindah ke atas tebing meski tak disangka kini rumah mereka juga terancam amblas.
"Kalau sudah ada dana, kami ingin bikin talud atau senderan penahan longsor susulan. Kalau harus pindah, kami tidak punya lahan lain,"kata Sudarto.
Kasi Pemerintahan Desa Gerbosari, Saronto menyebut langkah penanganan darurat sudah dilakukan desa bersama elemen Kampung Siaga Bencana (KSB) setempat untuk mengatasi titik bencana tersebut.
Pihaknya menilai langkah tepat bagi pemilik rumah adalah pindah ke tempat lain namun tidak ada lahan milik yang bisa digunakan lagi.
Sehingga, melalui rembugan dengan pihak keluarga, diputuskan agar ruang terdekat dengan titik longsor tidak dipakai lagi.
"Ini bukan kali pertama kejadian longsor di Menggermalang, hampir setiap musim hujan ada yang longsor. Dari 19 pedukuhan di Gerbosari, semua masuk peta rawan longsor dan hanya sekitar 20 persen saja yang aman,"kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)