TRIBUNNEWS.COM - Pemandangan jalan trotoar di Surabaya, Jawa Timur akhir-akhir ini menjadi viral di media sosial.
Foto-foto sisi jalan dengan pemandangan bunga sakura tersebut layaknya pemandangan kota yang ada di Jepang atau di Korea.
Tentu saja hal tersebut menarik perhatian banyak orang.
Berikut Tribunnews rangkum fakta-faktanya dari berbagai sumber:
1.Bunga Tabebuya
Bunga atau pohon yang ditanam berjenis Tabebuya Chrysotrica, merupakan sakura khas Brasil.
Tabebuya Chrysotrica bisa tumbuh di iklim tropis dan hanya mekar pada musim kemarau.
Dalam waktu satu tahun, Tabebuya bisa dua kali mekar dengan ciri khas bunga lebat berdaun sedikit.
Setelah itu, bunga-bunga Tabebuya akan berguguran dengan indahnya.
Baca: Bocah 8 Tahun Tenggelam di Sungai Gunungsari Wonokromo Surabaya
Dilansir dari Kompas.com, Tabebuya biasanya mekar di bulan Mei, September, dan November.
Tabebuya memiliki berbagai macam jenis, ada yang berwarna kuning, putih dan juga pink.
Karena banyaknya pohon sakura, jalanan Surabaya sekarang terasa seperti di negeri sakura, Jepang.
Mulai dari Jalan Ahmad Yani, KBS, Darmo, Walikota Mustajab hingga Mayjen Sungkono dipenuhi bunga-bunga sakura yang bermekaran.
2.Ide Tri Rismaharini
Ide awal penanaman tumbuhan Tabebuya ini tak lepas dari inisiatif Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Risma bahkan sudah mencetuskan ide ini jauh sebelum ia menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Namun, penanaman pohon tabebuya saat itu belum banyak.
Baca: Berbiaya Triliunan Rupiah, Ini 6 Fakta Rencana Pernikahan Crazy Rich Surabaya Jusup dan Clarissa
Dilansir dari Kompas.com pada Rabu (28/11/2018), Pemkot Surabaya melakukan penanaman sejumlah jenis pohon dan tanaman secara serius pada 2010 lalu untuk peremajaan ruang terbuka hijau di Surabaya.
Tujuan menanam pohon tabebuya, selain ingin menambah keasrian Kota Surabaya, juga dapat memberikan habitat alami bagi ragam biota yang menggantungkan hidupnya dari dan di atas pohon.
3.Dibudidayakan Sejak 2010
Pohon Tabebuya ini memang berasal dari negara tropis, yakni Brasil.
Namun, Pemkot Surabaya lebih memilih mendatangkannya dari Malang dan Kediri
Pemkot Surabaya juga telah membudidayakan pohon itu sejak 2010 lalu.
Tabebuya juga dibudidayakan petani di Kebun Bibit Surabaya.
4.Memiliki Manfaat
Tahukah Anda, bahwa pohon Tabebuya tak sekadar cantik, namun juga memiliki banyak manfaat kesehatan.
Dilansir dari Intisari, kulit bagian dalam dari beberapa spesies ini memiliki sifat obat yang hampir tidak bisa dipercaya.
Kulit Tabebuya bisa dibuat menjadi teh yang disebut Lapacho atau "tahibo."
Rasanya sangat pahit sehingga kebanyakan baru bisa dikonsumsi setelah diekstrak menjadi pil atau cairan.
Lapacho bisa dimanfaatkan untuk mengatasi flu saat musim dingin, juga untuk meringankan batuk para perokok.
Baca: Pernikahan Crazy Rich Surabaya, Souvenirnya Koin Emas, Doorprize iPhone dan Mobil Mewah Jaguar
Lapacho memainkan peran penting dalam pengobatan tradisional banyak masyarakat adat di Amerika Selatan.
Pada 1980, Lapacho disebut-sebut memiliki "kandungan yang hampir tidak bisa dipercaya" karena dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kanker dan AIDS.
5.Menjadi Tempat Selfie
Karena banyaknya pohon Tabebuya (Sakura), jalanan Surabaya sekarang terasa seperti di negeri sakura, Jepang.
Mulai dari Jalan Ahmad Yani, KBS, Darmo, Walikota Mustajab hingga Mayjen Sungkono dipenuhi bunga-bunga sakura yang bermekaran.
Dilansir dari Tribunnews, banyak warga Surabaya yang mengabadikan momen indah mekarnya bunga Tabebuya tersebut.
Seperti yang diketahui bunga tersebut hanya mekar pada bulan Mei, September, dan November, serta hanya mekar selama 7-8 hari.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)