KKB sudah sekian lama hidup di medan tersebut sehingga dapat menyusuri hutan tanpa sarana kompas dan peta atau alat bantu lainnya.
Meski demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat prajurit dalam pelaksanaan tugas dengan memanfaat segala sarana dan kemampuan yang dimiliki.
Baca: Update Kasus Nduga Papua, Wiranto: Empat Korban Masih dalam Proses Pencarian
"Situasi saat ini di Distrik Yigi setelah TNI menempatkan pos di daerah tersebut, masyarakat yang tadinya lari berlindung ke hutan sudah mulai berangsur-angsur kembali ke kampung," ujar Aidi.
Aidi menambahkan, sesuai data yang berhasil dihimpun bahwa pelaku KKB pimpinan Egianus Kogoya bukan berasal dari Distrik Yigi. Kalaupun ada, jumlahnya hanya beberapa orang.
Adapun Egianus Kogoya sendiri sesuai dengan data berasal dari Distrik Mapenduma.
Perlindungan warga Yigi
Hal ini diperkuat berdasarkan keterangan dari saksi yang selamat bahwa pada saat kejadian warga asli di Distrik Yigi berusaha mencegah KKB melakukan tindakan keji tersebut.
Bahkan, saat KKB melaksanakan penyisiran ke kampung-kampung, warga asli Yigi berusaha melindungi warga pendatang yang sedang melakukan pekerjaan beberapa bangunan di Yigi.
"Mereka memberitahukan kepada para pekerja agar segera lari menyelamatkan diri ke hutan karena KKB sedang mencari dan akan menangkap mereka," kata Aidi.
Penulis : Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pos TNI yang Baru Didirikan di Distrik Yigi Diserang KKB, 2 Prajurit Terluka