Presiden Jokowi tiba di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, Selasa (18/12/2018). (surya/sutono)
Jawab 'Tantangan' Tuan Guru Bajang (TGB)
Sementara itu, beberapa waktu lalu para korban gempa di Lombok, NTB mendapat kunjungan dari Presiden RI, Jokowi.
Jokowi tiba di Lombok, NTB pada Senin (13/8/2018) dengan didampingi oleh Gubernur NTB, M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
Selama di sana, TGB terus mengawal Jokowi menemui para pengungsi korban gempa Lombok.
Bahkan di satu kesempatan, TGB membonceng Jokowi menggunakan motor trail.
Selama hampir seharian, Jokowi dan TGB melakukan kunjungan ke beberapa titik lokasi pengungsian di Lombok.
Saat memasuki waktu petang, TGB dan Jokowi menyempatkan untuk Shalat Maghrib terlebih dahulu.
Jokowi menjalani shalat Maghrib di mushola darurat.
Temapt wudhunya pun dibuat darurat dengan air yang ditampung di drum besar.
Peristiwa itu pun diabadikan dan diunggah di akun Instagram TGB.
Mereka kompak berwudhu saling berhadapan.
Dalam keterangan yang ditulis TGB, air di mushola darurat tersebut juga minim dan kondisi musholanya tidak layak.
Namun Jokowi bersikeras ingin shalat di sana.
"Di tengah jalan, mampir ke tempat pengungsi di tengah lapangan. Datanglah waktu Maghrib, Beliau ajak kami shalat. Ajudan ingatkan, mushola tidak layak dan air minim untuk wudhu, Beliau tetap berkeras. Jadilah, kami shalat di situ. . ."
Awalnya, Jokowi mempersilahkan TGB untuk menjadi imam Shalat Magrib.
Namun TGB menghormati Jokowi dan mempersilakannya untuk menjadi Imam Shalat Maghrib.
"Tiga kali kali Pak Jokowi mempersilakan saya jadi imam, "Ayo, Tuan Guru". Saya minta Beliau yang jadi imam. Menghormati tamu. Sekaligus ingin tahu bacaan shalat sehari-hari Beliau."
TGB juga membeberkan surat pendek yang dibaca Jokowi saat menjadi imam Shalat Maghrib.
"Ternyata bacaan Beliau sangat terang. Rakaat pertama membaca Surah Al-Humazah dan rakaat kedua membaca Surah Quraish.
Habis shalat, zikir ditutup doa Beliau: Allohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'anna. Lalu doa Ashabul Kahfi, "Rabbana aatinaa min ladunka.." dan ditutup dengan doa sapujagat. Terakhir mushafahah dengan jamaah.
Terima kasih Bapak Presiden. Maghrib yang berkesan. Lombok 13 Agustus 2018." (Surya/Sutono/Tribunnews)