Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Peluit yang masuk ke dalam saluran napas Asep Yaya (9), akhirnya berhasil dikeluarkan melalui prosedur endoskopi.
Hal itu disampaikan Kepala KSM Ilmu Kesehatan THT-KL Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), dr Lina Lasminingrum, Sp.THT-KL (K), ketika ditemui di RSHS Bandung, Kamis (20/12/2018).
"Tadi jam 8 naik (pelaksanaan prosedur), jam 9 terima laporan bahwa peluit sudah berhasil dikeluarkan. Tidak ada sayatan (pembedahan), tapi peluit diambil dari proses endoskopi," ujarnya.
Endoskopi adalah prosedur memasukkan sebuah alat yang dilengkapi serat optik dan teknologi video untuk menginspeksi tubuh.
Alat tersebut dimasukkan ke dalam saluran pernapasan Asep Yaya, kemudian mengambil peluit tersebut.
Asep Yaya masuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin pada Rabu (19/12/2018) siang.
Sebelum operasi, Asep Yaya menjalani pemeriksaan laboratorium dan rontgen.
Baca: Bocah Asal Saguling Sudah Dua Bulan Hidup dengan Peluit di Paru-parunya
Apabila ada kelainan paru-paru, Asep Yaya harus diperiksa dokter paru-paru.
Tetapi, karena tidak ada kelainan pada paru-paru, tidak perlu pemeriksaan kepada dokter paru-paru.
Baca: 2 Pekan Bekerja Pengasuh Gempita Mengundurkan Diri, Ini Kata Gisel Hingga Singgung Koneng
Lina mengatakan peluit tidak terlihat pada hasil rontgen.
"Posisi peluit di percabangan utama bronkus kiri. Memang tidak terlihat pada hasil rontgen, tapi karena ini peluit, jadi ada bunyinya. Bunyi memberi arahan pada kita posisi peluitnya," ujarnya.
Panjang peluit yang tertelan itu sekitar 2 cm.
Sedangkan kedalaman masuknya peluit, kata Lina, mencapai lebih dari 18 cm.
Ia mengatakan masuknya peluit ke dalam tubuh Asep tidak memberi banyak dampak buruk untuk kesehatan.
Dalam kasus Asep, peluit tidak menutup saluran napas, sehingga tidak berdampak pada paru-paru.
Hanya, keberadaan peluit mengganggu aktivitas Asep dan selalu berbunyi saat Asep bernapas.
Baca: Sekretaris Kemenpora Tak Menyangka Mulyana yang Tak Pernah Punya Masalah Malah Ditangkap KPK
Asep masih akan dirawat hingga Jumat (21/12/2018).
Jika hasil observasi dokter menunjukkan Asep dalam kondisi baik pascaoperasi, maka Asep bisa pulang ke rumah besok.
Sebelumnya diberitakan, sebuah peluit tertelan dan masuk ke dalam tubuh bocah 9 tahun bernama Asep Yaya, pada 14 Oktober 2018.
Awalnya, Asep bermain-main dengan peluit tersebut. Kemudian, temannya datang dan minta dipangku.
Setelah itu, tidak sengaja peluit pun masuk ke mulut dan tersedak di saluran napas.
Penindakan tidak dilakukan segera, karena sang ayah, Subandi (54), mengaku tidak mampu secara ekonomi.
Sehingga Subandi harus mengurus BPJS Kesehatan terlebih dulu sebelum sang anak bisa dirawat di RSHS.
Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Tak Terlihat Rontgen, tapi Bunyinya Terdeteksi, Peluit Itu Akhirnya Dikeluarkan dari Tubuh Asep Yaya