TRIBUNNEWS.COM - Tak seperti teman-temannya, Mukhlis Abdul Holik berangkat ke sekolah dengan cara yang tidak biasa.
Bocah kelas tiga SD itu harus merangkak menggunakan kedua tangannya untuk pergi dan pulang dari sekolah.
Saban hari, Holik, yang kelahiran Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merangkap sejauh 6 km pulang-pergi dari rumah ke sekolahnya.
Itu dia lakukan karena sejak kecil kaki bocah delapan tahun itu sudah cacat.
Nama Holik kian menjadi perbincangan, bahkan ditulis media luar negeri, ketika Presiden RI Joko Widodo menemuinya pada Senin (3/12/2018) lalu.
AFP menulis, cerita Holik menjadi perbincangan yang cukup hangat ketika ada media yang menulis kisahnya, yang harus merangkak sejauh 6 km pulang-pergi ke sekolah.
“Jalannya curam, tapi Holik tetap merangkak setiap hari,” ujar ibunya, Pipin.
Jika ada uang, aku Pipin, Holik sesekali naik ojek. Tapi sebaliknya, jika kondisi sedang sulit, dia mesti merangkak sepanjang hari.
“Dia tidak pernah mengeluh, hujan atau cerah, dia selalu pergi ke sekolah,” tambah Pipin.