TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Terbiasa ngontel sejak di bangku SMP hingga kuliah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo nampak sangat sumringah saat mengikuti Ontel Kebangsaan, Minggu (23/12).
Selain karena suguhan panorama kota Semarang, yang membuat Ganjar bahagia sekaligus bangga karena dia ngontel didampingi pemuka dan umat lintas agama.
Acara Ontel Kebangsaan ini diinisiasi Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) diikuti anggotanya dari seluruh penjuru tanah air bersama masyarakat Jawa Tengah.
Meski mengayuh sepeda tua sejauh 7 KM, tidak nampak raut lelah di wajah Ganjar.
Dia bersama ontelis dan para pemuka agama melaju dari kantor gubernur menuju Masjid Agung Jawa Tengah ke Gereja Blenduk.
Kemudian meluncur ke Kelenteng Sam Poo Kong dan Keuskupan Semarang kemudian kembali ke kantor Gubernur Jawa Tengah.
"Sudah terbiasa ngontel. SMP ngontel, SMA, pas kuliah malah ngontel. Sama-sama tidak enaknya, cuma fasilitas sepedanya ini lebih bagus. Tapi senang tidak capek karena banyak temannya," kata Ganjar dalam rilis kepada Tribunjateng.com.
Pada titik-titik pemberhentian, Ganjar bersama rombongan ontelis menjemput satu persatu pemuka agama.
Di MAJT, dia menjemput KH Nur Achmad, Ketua Dewan Pelaksana Pengelola MAJT.
Di Gereja Blenduk dia menjemput perwakilan tokoh Kristen.
Di Sampookong menjemput perwakilan tokoh Buddha dan Kong Hu Chu.
Begitu juga ketika di Katedral, Ganjar menjemput Romo Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Keuskupan Semarang sebagai perwakilan dari Katolik.
"Mereka bercerita semangat kebangsaan ini diwujudkan melalui aktivitas ngontel bersama. Yang luar biasa bukan ngontelnya. Berkumpulnya masyarakat seluruh Indonesia dengan tema kebangsaan," katanya.
Masyarakat Jawa Tengah, kata Ganjar, tidak hanya bicara soal konsep, tapi mengimplementasikan kerukunan.