TRIBUNNEWS.COM - Meskipun beberapa kali mengalami guguran lava, status Gunung Merapi saat ini masih waspada (tingkat 2).
Pada Kamis (27/12/2018) saja, Gunung Merapi mengalami dua kali guguran yang terjadi sekitar pukul 02.50 dan 08.45 WIB, dengan jarak luncur yang terpantau sejauh 300 meter ke arah hulu Kali Gendol dan barat laut di dalam area kawah.
Agus Budi, Kasi Gunung Merapi menjelaskan jika saat ini status Merapi masih sama seperti sebelumnya dan belum ada peningkatan.
Meskipun pada Jumat (21/12/2018) guguran lava Gunung Merapi mencapai jarak 1 km.
"Meskipun beberapa saat lalu ada guguran yang mencapai jarak 1 km, namun ketika kita amati belum ada peningkatan status. Hal ini terbukti, yang mana guguran yang terjadi selanjutnya kecil," terangnya saat dihubungi Tribunjogja.com pada Kamis (27/12/2018).
Agus menerangkan jika jauh dekat guguran tergantung material yang gugur.
Yang mana hal tersebut tidak bisa selalu tetap.
"Tergantung yang gugur dari bagian kubah itu seberapa. Ini belum bisa disimpulkan terjadi peningkatan kalau hanya dari satu kejadian. Nyatanya sekarang kembali yang ke kecil-kecil," jelasnya
Dia menerangkan jika BPPTKG senantiasa melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi.
Agus menerangkan jika guguran lava juga bisa dijadikan sebagai sarana peningkatan kewaspadaan masyarakat.
"Guguran biasa, belum ada peningkatan. Kita semua dari BPPTKG senantiasa menyelidiki itu. Masyarakat juga bisa melihat secara langsung guguran lava itu. Ketika masyarakat melihat lava yang gugur, akan meningkatkan kewaspadaan. Jadi tidak lengah," jelasnya.
Agus mengatakan, bagi masyarakat yang ingin melihat hasil dari pemantauan yang dilakukan BPPTKG, bisa melalui akun media sosial resmi milik BPPTKG baik Facebook di Indonesia BPPTKG, Twitter di @bpptkg maupun Instagram dan Chanel YouTube.
Selain itu juga bisa lewat Radio HT Frekuensi di 165.075 MHz. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Status Gunung Merapi Masih Waspada