Sedangkan KTP dan SIM B1 Umum yang dimiliki korban tidak ditemukan di lokasi tersebut.
“Lagi pula, ombak berubah menjadi ganas bila ada orang hilang di laut, tapi sekarang ombak relatif tenang ” kata salah seorang warga di posko pencarian korban.
Anggota keluarga juga tidak sepuhnya yakin kalau Muhammad Aris hilang karena jatuh, kemudian hilang diseret arus laut.
Baca: Berniat Lomba Renang, Dua Pemuda Ini Malah Tenggelam di Pantai Tureloto
“Kami sudah minta bantuan sekitar 12 orang pintar, 70 persen mengatakan hilang di darat karena dibawa makhluk halus, 30 persen hilang karena jatuh laut,” kata Mukhlis (43), adik kandung dari Muhammad Aris ketika ditemui Serambi di Ujong Serangga.
Alasan lain disebut Muklis, bahwa kalau abang kandungnya itu tidak bisa banyak beban pikiran.
Bila ada masalah membebani pikiran maka berhalusinasi atau seperti orang di bawah ambang sadar, kemudian pergi tanpa tujuan.
Hal ini juga diakui istri dari Muhammad Aris, Ny Rosmadidar, dimana sekitar satu tahun lalu, Muhammad Aris pernah hilang setelah meninggalkan rumah.
Kemudian berhasil ditemukan di bawah pohon kayu besar berjarak sekitar 3 km dari rumah dalam kondisi seperti orang hilang kesadaran.
Saat itu memang ada persoalan yang membelit pikiran suaminya itu.
Namun, Rosmanidar mengatakan, tidak tahu apakah sekarang ini ada persoalan yang sedang membebani pikiran suaminya.
“Setahu saya tak ada persoalan apa-apa, baik di rumah dan dengan masyarakat baik-baik saja,” katanya.
Suaminya pamit pergi seorang diri untuk memancing di kawasan Pantai Ujong Serangga, Senin (31/12/2018) lalu, sekitar pukul 15.30 WIB.
Rosmadinar mengaku kalau Hp suaminya masih bisa dihubungi sekitar pukul 5 sore.
Muhammad Aris, ayah dari empat putra-putri.