TRIBUNNEWS.COM - Proyek tol Yogyakarta-Solo diperkirakan membutuhkan nilai investasi mencapai Rp19 triliun.
Rencana pembangunan tol Yogya-Solo itu mahal karena sepanjang 15 kilometer jalurnya dibuat melayang.
PT Adhi Karya (Persero) diketahui telah mengajukan prakarsa proyek tol Yogyakarta tersebut ke Kementerian PUPR.
Proyek tol Yogya-Solo membutuhkan investasi Rp19 triliun karena sepanjang 15 kilometer dibuat melayang.
Rencana proyek tol Yogyakarta-Solo tersebut saat ini masih dalam proses persiapan lelang oleh pemerintah.
Merespons rencana pembangunan tol Yogya-Solo itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan keberatan jika pembangunan tol Yogya-Solo nantinya akan melewati dan merusak situs budaya di sekitarnya.
Usulan Sultan HBX
Apalagi, di kawasan Sleman timur banyak situs budaya yang wajib dipertahankan.
“Usulan saya (tolnya) dibangun lewat ringroad yang sudah ada. Saya keberatan kalau merusak situs yang ada, seperti Prambanan,” ujar Sultan HB X saat ditemui di kompleks Kepatihan, Jumat (4/1/2019).
Sultan HB X menjelaskan, kemungkinan besar memang tol di kawasan tersebut akan dibangun melewati ringroad yang sudah ada.
Sehingga, bangunan dan situs budaya tidak rusak atau tertabrak akibat pembangunan infrastruktur ini.
“Apalagi, di kawasan itu banyak situs,” katanya.
Baca: Nurhayati Korban Pembunuhan di Apartemen Green Pramuka Jadi Tulang Punggung Keluarga
Gambaran tol
Disinggung mengenai adanya beberapa perusahaan konstruksi yang merilis gambaran tol tersebut di media sosial namun sudah dihapus, Sultan HB X mengatakan pihaknya belum mengetahuinya.
Dia juga belum tahu bagaimana gambaran mengenai tol tersebut.
“(Soal gambar) saya tidak tahu, wong belum ada yang ketemu saya,” jelasnya.
Perlu diketahui, PT Adhi Karya (Persero) telah mengajukan prakarsa ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun Tol Yogyakarta-Solo.
Saat ini lelang proyek tersebut tengah dipersiapkan pemerintah.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan pihaknya telah menghitung kebutuhan investasi yaitu sebesar Rp 19 triliun.
Dia menjelaskan, yang membuat proyek tersebut mahal adalah karena ada 15 km tol yang dibuat melayang atau elevated. (ais/tribunjogja.com)