News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejumlah PSK Menangis saat Dicecar Bupati Klungkung, Menyesal Telah Menjajakan Diri

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan rombongan Satpol PP, Polri/TNI ketika melakukan sidak disejumlah lokalisasi, penginapan, dan tempat hiburan malam di Klungkung, Minggu (6/1/2019) hingga Senin dinihari (7/1/2019).

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memimpin sidak sejumlah gubuk di eks galian C Gunaksa yang diduga menjadi tempat mangkal PSK, Minggu (6/1/2019) sore hingga Senin (7/1/2019) dini hari.

Sidak dilaksanakan bersama Kapolres Klungkung AKBP I Komang Sudana dan Kasatpol PP Putu Suarta serta sejumlah aparat yang terdiri dari unsur kepolisian dan Satpol PP.

Bupati Suwirta menginterogasi para pemilik dan penghuni gubuk tersebut.

Sidak ternyata bocor, dari pantauan di lapangan sejumlah PSK sudah meninggalkan bilik asmara yang digunakan untuk melayani tamu.

Salah seorang pemilik gubuk yang sekaligus pengusaha esek-esek Ketut Sulandra mengatakan tiga orang PSK yang diasuhnya telah pergi sejak beberapa hari lalu karena mendengar ada isu penertiban tempat prostitusi.

Suladra mengaku siap jika diminta menutup usahanya.

Dia berjanji akan memulangkan ketiga wanita PSK yang diasuhnya, namun dengan syarat Pemerintah Daerah membantunya dalam memberikan lapangan pekerjaan.

"Saya siap jika diperintahkan menutup usaha saya ini. Tapi Pemerintah harus adil menutup semua usaha sejenis yang ada di Klungkung, dan memberikan saya sebuah lapangan pekerjaan untuk menyambung hidup saya," ujar Suladra, warga Gunaksa.

Baca: 1.000 Porsi Makanan Katering Buat Tamu Undangan Tak Kunjung Datang Hingga Pesta Pernikahan Berakhir

Lokasi kedua yakni di sebuah gubuk di jalan milik Gung Bengkis di Raya Gunaksa didapati 3 orang wanita yang awalnya mengaku hanya bekerja menjual miras dan menemani tamu untuk minum minuman keras.

Namun ketika diinterogasi secara terpisah, akhirnya mereka saling tuding sebagai PSK dan akhirnya mengaku menerima bookingan.

Mereka berinisial J (43), D (19) dan W (20) ketiganya berasal dari luar daerah Bali.

Dalam proses interogasi yang dilakukan Bupati Suwirta, ketiga wanita ini tampak meneteskan air mata karena merasa malu dan menyesal telah menjajakan diri.

Ketiga wanita ini lantas diultimatum Bupati Suwirta untuk menghentikan kegiatan prostitusi.

Dalam waktu seminggu, para wanita PSK tersebut akan dikirim pulang ke daerah asal masing-maisng.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini