Sukriyah mengungkapkan sapi-sapi tersebut tidak mati dalam waktu yang bersamaan, melainkan bergiliran.
Pihaknya butuh penelitian terlebih dahulu untuk memastikan penyebab kematian sapi-sapi tersebut.
"Kami masih menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian sapi secara mendadak," ujarnya.
Ditambahkanya, sejak akhir Desember 2018 hingga Senin 7 Januari 2019 ada sekitar 9 ekor sapi yang mati di wilayah yang sama.
Sapi-sapi yang mati itu sudah dikubur di lahan persawahan di luar kampung lantaran warga juga takut akan menular, kalau sapi yang mati itu karena terkena penyakit.