TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA Beberapa waktu lalu, nama Titi Wati mencuat kepermukaan lantaran kondisi dirinya yang disebut mencapai 350 Kg.
Akibatnya, Titi Wati dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya pada Jumat (11/1/2019) kemarin.
Titi Wati dijadwalkan akan menjalankan operasi untuk mengatasi obesitas yang dideritanya.
Sebelum itu Wati menjalani beberapa prosedur pra pelaksanaan operasi. Termasuk mengetahui berat badan asli ibu satu orang anak tersebut.
Sebelumnya ramai diberitakan, Titi Wati memiliki berat pada hingga 350 kg. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas, berat badan Titi Wiati tak seperi yang dibayangkan sebelumnya.
Baca: Pasangan Ini Temukan Solusi untuk Bebas dari Obesitas Setelah Tak Berhubungan Intim Selama 11 Tahun
Ditimbang secara objektif, Titi Wati hanya memiliki berat 220 kg. Meski begitu berat badan Titi Wati masih masuk kategori obesitas.
"Hari ini, kami timbang dia secara objektif disaksikan pihak rescue, ternyata berat riilnya 220 kilogram," ujar Wakil Direktur RS Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja seperti dilansir Banjarmasin Post, Sabtu (12/1/2019).
Selain menimbang Titi, tim dokter juga melakukan uji spidometri untuk melihat kapasitas jantung, torax foto, dan USG.
"Semua pemeriksaan tersebut sudah berjalan dengan baik, termasuk melakukan penimbangan dengan melepas tali tandu dan lainnya, sehingga kami timbang memang beratnya 220 kilogram," ujar Theo.
Titi rencananya akan menjalani prosedur operasi untuk memperkecil lambung.
Evakuasi Titi Wati, BB 350 Kg Harus Dibantu 20 Orang, Jebol Jendela Rumah & Diangkut Mobil Pick Up
Proses evakuasi Titi Wati, wanita yang memiliki berat badan 350 Kg asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) berlangsung tegang pada Jumat (11/1/2019).
Proses evakuasi Titi Wati bahkan sampai memerlukan 20 orang, menjebol jendela rumah, di antar pakai mobil pikap, hingga masuk rumah sakit lewat pintu khusus.
Proses evakuasi Titi Wati di Jalan G Obos XXV Gang Bima, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya, Kalteng berlangsung lancar meski sempat melalui proses cukup menegangkan.
Titi dievakuasi menggunakan tandu dari kayu yang dirangcang khusus oleh anggota rescue.
Tandu yang digunakan dilapisi kasur busa agar tak melukai Titi Wati.
Beruntung tandu itu mampu mengangkat badan Titi Wati yang mencapai 350 kg.
Saat proses evakuasi, tenda itu nyaris jebol beruntung mampu dituntaskan oleh 20 anggota relawan dan anggota pemadam kebakaran dalam satu jam.
Bahkan untuk menuju ke Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Titi Wati harus diangkut menggunakan pikap.
"Ada 20 orang personil yang mengangkat tandu berisi Ibu Titi saat dievakuasi dari rumahnya ke dalam mobil pikap,"
"Dan mengeluarkannya dari mobil menuju ruang rawat inap di Ruang Adelweis RS Doris Sylvanus Palangkaraya," ujar Sugeng Wahono, anggota Tagana Kalteng seperti dikutipĀ dari Tribunnews.com, Jumat.
Proses evakuasi sempat mengalami kesulitan.
Pasalnya untuk keluar rumah, tubuh Titi Wati tak bisa keluar dari pintu utama kediamannya.
Jendela rumah Titi Wati terpaksa dijebol demi mengevakuasi sang tuan rumah.
Titi Wati akhirnya dievakuasi ke luar rumah dari jendela.
"Lebar pintu kalah dari lebar badannya, makanya dikeluarkan lewat jendela yang sudah di bongkar," ujarnya. (*)