News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Sosok Agus Wandi, Putra Aceh yang Sukses Mencapai Benua Antartika

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agus Wandi di tengah hamparan es Antartika.

Inilah tempat yang paling berbadai dan paling dingin di bumi, sekaligus paling rapuh dan sensitif.

Curah hujannya paling rendah dibandingkan dengan benua manapun, namun esnya memuat 70 persen air tawar di planet ini.

Dengan ketebalan rata-rata sekitar 2.200 meter, es tersebut menjadikan Antartika sebagai benua tertinggi di dunia, dengan ketinggian sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut.

Baca: Petugas Satpol PP Kaget, Legiman Pengemis di Pati Ternyata Punya Kekayaan Lebih dari Rp 1 Miliar

Benua ini juga merupakan benua kelima terbesar di dunia. Namun begitu, Antartika tidak memiliki penduduk tetap yang lebih besar dari koloni lamuk, sejenis lalat berukuran satu sentimeter.

Antartika juga memiliki seluruh zona waktu yang ada di bumi.

Semua garis bujur yang gunakan penduduk bumi untuk menentukan zona waktu bertemu di kedua kutub, Utara dan Selatan.

Keberhasilan Agus mendaki Antartika membuat warganet kagum dan salut kepada sosok lelaki ramah dan tampan itu.

Bahkan ada yang menyebut Agus adalah orang Aceh pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di Benua Antartika.

Lantas siapakah Agus Wandi sebenarnya?

Lelaki kelahiran 17 Agustus 1978 di Sibreh, Kabupaten Aceh Besar ini, telah melanglang buana ke berbagai belahan negara di dunia.

Prestasi yang paling membanggakan adalah salah satu aktivis yang berhasil masuk dan berkarier di markas United Nation (UN) atau Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ia menempati posisi mentereng di United Nation Development Program (UNDP) sebuah organisasi yang bernaung di bawah PBB.

Tim ekspedisi Antartika

Saat ini Agus menjabat sebagai chief technical spesialist crisis prevention and mitigation dan tinggal di Freetown, ibu kota Republik Sierra Leone, sebuah negara di Afrika Barat.

Sebelumnya Agus pernah bertugas di Kepulauan Solomon sebagai spesialis kohesi sosial.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini