TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Suara tangisan pecah dari sebuah rumah di Baloi Permai, Kecamatan Batam Kota, Batam, Kepri, Senin (28/1/2019) dini hari.
Pasalnya pengantin laki-laki bernama AG diangkut polisi ke Polsek Batam Kota.
Tangisan itu datang dari istri AG dan ibu kandungnya. Mereka sangat ketakutan ketika Agus dibawa polisi tersebut.
"Aduh, dibawa kemana anak saya," kata-kata seorang perempuan yang diketahui ibu AG disertai tangisan.
"Pak, tolong jangan dibawa. Dia (AG) tidak tahu menahu soal masalah ini. Kenapa dia jadi yang dibawa," ujar pengantin perempuan alias istri AG.
Kapolsek Batam Kota AKP Ricky Firmansyah langsung menjawab ke arah keluarga AG.
Baca: Menkeu Disebut Prabowo Menteri Pencetak Uang, Ruhut Sitompul Singgung Nama Bob Hasan Hingga Utang
Kapolsek Batam Kota mengatakan, AG dibawa bukan untuk dipenjarakan. Melainkan diambil keterangan agar situasi yang sempat ricuh, redup sementara.
"Ibu dan saudara-saudara semua, percayakan kepada saya. Pengantin ini kami bawa untuk dimintai keterangan. Bukan untuk diapa-apain. Percayakan sama kami," kata AKP Ricky Firmansyah.
Selain AG yang diangkut polisi, tiga warga sipil lainnya ikut dibawa ke Mapolsek Batam Kota.
AG yang masih mengenakan pakaian hitam putih itu, digiring ke mobil dengan pengawalan ketat, yakni polisi berpakaian lengkap dan senjata laras panjang.
Dijelaskan AKP Ricky Firmansyah, alasan dibawa keempat untuk dimintai keterangan seputar kericuhan yang terjadi pada pesta pernikahan AG.
Selain itu, juga alasan keamanan, agar kericuhan di perumahan itu tidak meluas.
Baca: Singa Jantan di Taman Rimba Jambi Mati Setelah Saling Cakar Memperebutkan Cinta
"Jadi kami amankan dulu, agar suasana tenang," kata AKP Ricky Firmansyah kepada Tribunbatam.id di lokasi kejadian.
Dipicu Aksi Saling Senggol
Peristiwa tersebut bermula saat pesta pernikahan Agus dengan istrinya Minggu (27/1/2019) malam di Perumahan Taman Sejati mendadak menjadi ajang baku hantam sejumlah pemuda yang diduga mabuk.