Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kodim 1011/Klk mengajak siswa sekolah menengah dan masyarakat Kapuas melaksanakan kerja bakti pembersihan bangunan korban kebakaran.
Dandim 1011/Klk Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono mengatakan hal tersebut dilakukan guna menumbuhkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan serta membantu kesulitan masyarakat sekitar
Hal itu disampaikan Bambang dalam rilis tertulisnya yang diterima Tribunnews.com pada Selasa (29/1/2019).
Bambang mengungkapkan terdapat 6 unit rumah dan 11 unit toko di Kota Kapuas hangus terbakar.
Kejadian tersebut terjadi sekitar seminggu lalu pada 19 Januari 2019 pagi. Dari keterangan saksi mata, Agus, api berasal dari kios tambal ban yang menggunakan cara dibakar milik seorang warga.
Baca: Survei Puskaptis: Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Pabowo-Sandi Kini Hanya Terpaut 4,1 Persen
Kios tersebut berlokasi di jalan Melati RT 29 RW 03 Kelurahan Selat Tengah Kecamatan Selat dan Kabupaten Kapuas.
Saat api melebar, seorang warga yang sehari-hari berjualan di sekitar lokasi bernama Raida mencoba memadamkan api dengan kain.
"Namun bukannya padam, api malah membesar dan menyambar BBM (premium, pertalit dan pertamax). Dari situ, terjadi ledakan dan menjalar ke rumah dan toko,” kata Bambang.
Ketika itu, api berhasil dipadamkan oleh masyarakat dan pemadam kebakaran dan hingga kini masih dalam proses pengusutan Kepolisian.
Baca: Lincah Blusukan Kemana-mana, Sandiaga Uno Sukses Bantu PAN Buka Basis Konstituen Baru
Setelah api padam dan lokasi dinyataka tidak berbahaya, Bambang memerintahkan anggota Kodim 1011/KK melaksanakan pembersihan terhadap 6 unit rumah dan 11 unit toko yang terbakar tersebut.
“Kerja bakti ini masih berlanjut tadi pagi (Selasa, 29/1/19), melibatkan perwakilan dari SMAN 1 Kapuas dan MAN Kapuas, masing-masing 10 orang bersama dengan Dinas PU melakukan kembali pembersihan,” tegasnya.
Baca: Tak Tahan Jeritan Tangisnya, Pengasuh Menyumpal Mulut Bayi dengan Botol Susu Hingga Tewas
Ia mengatakan pelibatan anak-anak SMA dan MAN tersebut juga berkat kerjasama dengan pihak sekolah mereka.
Selain untuk membantu masyarakat yang menjadi korban, menurutnya, kegiatan tersebut sebagai bagian program pembinaan generasi muda yang memiliki karakter kebangsaan.
“Tidak dipungkiri, para remaja seusia mereka saat ini sangat mudah tergerus oleh pengaruh perluasan teknologi informasi dan berbagai dampak lain dari globalisasi. Kita akan ajak mereka, tentunya dengan tidak mengganggu proses belajar di sekolah,” kata Bambang.