TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Timah panas terpaksa ditembuskan di kaki kiri Suwani alias Faisal (36).
Pria asal Desa Kadelang, Kecamatan Blambangan, Kabupaten Muara Dua, Provinsi Sumatera Selatan ini mencoba melarikan diri saat hendak diringkus oleh petugas pada Kamis (24/1/2019) dini hari.
Faisal merupakan spesialis pencurian uang di mesin ATM BNI.
Tak tanggung-tanggung, jumlah yang sudah dibobolnya mencapai 17 ATM di 17 tempat atau TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Ditemui di Mapolres Buleleng kemarin, Faisal mengaku beraksi bersama dua orang rekannya yang kini menetap di wilayah Jakarta.
Ia masuk ke Bali sekitar tiga bulan yang lalu. Selama berada di Pulau Dewata, tercatat ada delapan mesin ATM yang mulutnya diganjal dengan mika plastik.
Dengan rincian satu TKP di wiliyah Tabanan, satu TKP di wilayah Gianyar, satu TKP di wilayah Klungkung, dan empat TKP di wilayah Buleleng.
Sisanya, ia beraksi di wilayah Jakarta, Bogor, dan Banyuwangi.
Selama berada di Bali, Faisal tinggal di rumah kos yang terletak di Jalan Tukad Petanu, Gang Kiwi, Denpasar Selatan.
Ia sesekali berkeliling ke kabupaten-kabupaten yang ada di Bali, mencari mesin-mesin ATM BNI yang sekiranya jauh dari pengawasan petugas keamanan.
Setelah target mesin ATM didapatkan, Faisal pun mulai melancarkan aksinya.
Khusus di Buleleng, ia menyasar mesin ATM BNI yang ada di wilayah Lovina, Desa Kalibukbuk, dan mesin ATM di SPBU Desa Sukasada dan Hotel Singaraja.
Untuk mendapatkan kartu ATM korbannya, Faisal mulanya mengganjal mulut ATM dengan menggunakan mika plastik. Sehingga kartu ATM korban akan tertelan.
Tak hanya itu, Faisal juga telah memasang stiker call center di mesin ATM dengan nomor palsu.