News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Spesialis Pembobol ATM BNI di Bali Ditembak Polisi, Modusnya Pasang Stiker Call Center Palsu

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menunjukkan barang bukti yang berhasil disita dari tangan tersangka Suwani alias Faisal, pelaku spesialis pencurian uang di mesin ATM BNI, Kamis (31/1/2019). TRIBUN BALI/RATU AYU ASTRI DESIANI

Dengan begitu, saat korban panik lantaran kartu ATM-nya tertelan, korban akan menghubungi nomor call center palsu tersebut.

Dari sana lah, Faisal berhasil mendapatkan nomor pin ATM korban.

"Setelah PIN didapatkan, pelaku kemudian mematahkan mulut ATM dengan menggunakan obeng, lalu mengambil kartu ATM korban untuk kemudian diambil uangnya. Selama beraksi di ATM itu pelaku mengenakan masker," terang Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Mikael Hutabarat.

Tindak kejahatan Faisal pun akhirnya berhasil terkuak setelah Polres Buleleng menerima laporan dari salah satu korban, bernama Luh Suyeni (45), warga asal Banjar Dinas Bajangan, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Baca: Bule Mengamuk hingga Obrak-abrik Kantor Konjen Swiss di Denpasar, Petugas Terpaksa Membiusnya

Dalam laporannya, korban Suyeni mengaku sempat melakukan penarikan uang di mesin ATM BNI di wilayah Lovina pada Kamis (20/1/2019).

Saat hendak menarik uang, kartu ATM-nya tiba-tiba tersangkut alias tidak dapat diambil.

Panik, ia pun langsung menghubungi nomor call centre palsu yang dipasang Faisal, yang tertera di mesin ATM.

Apes, tindakannya itu berujung petaka. Uang tabungan miliknya sebesar Rp 12 juta berhasil dikuras oleh pelaku.

Atas peristiwa tersebut, korban Suyeni pun melaporkannya ke Mapolres Buleleng.

"Pelaku berhasil kami amankan di rumah kosnya kawasan Denpasar Selatan. Dia bekerjasama dengan temannya di Jakarta, yang seolah-olah bertindak sebagai customer service di bank itu," kata dia.

"Total uang korban yang telah dia ambil masih kami hitung dan kami dalami. Sementara baru satu korban yang melapor. Di Tabanan kemarin dia mengaku ngambil Rp 180 juta. Rata-rata karena limit simpanan yang bisa diambil di BNI sebesar Rp 15 juta," terang AKP Mikael.

AKP Mikel tidak menampik banyak mesin ATM yang ada di wilayah Buleleng yang pengawasan keamanannya masih sangat lemah.

Juga lokasinya, berada di wilayah yang sepi, sehingga membuat pelaku mudah melakukan tindakan kriminal.

"Mesinnya juga model lama. Tutup ATM sangat mudah dipatahkan. Kami juga susah berkoordinasi dengan pihak bank," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini