TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Wanita berkacamata hitam dengan atasan blazer abu-abu berpadu kaus putih terlihat sibuk memarut sabun batangan di ruang tamu rumah di Perum Indraprasta Blok B2 No 49, Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Usai memarut, dia menuangkan satu sendok lem rajawali dan tepung maizena di atas wadah plastik. Dia juga menambahkan sedikit air.
Sejurus kemudian, dia menuangkan parutan sabun batangan di wadah plastik berisi lem rajawali dan tepung maizena. Lalu tangannya mengaduk-ngaduk parutan sabun itu dengan sendok hingga tercampur sempurna dan mengental.
Setelah mengental, dirinya menjumput adonan tersebut dan diletakkan di telapak tangan. Adonan diputar-putar di telapak tangan hingga membulat. Tak seberapa lama dia kembali menjumput adonan. Adonan itu diletakkan di jemarinya dan ditekan-tekan hingga membentuk lingkaran.
Wanita itu bernama Iis Ratnawati (36). Iis sapaan akrabnya merupakan perajin bunga sabun. Saat dijumpai dikediamannya, dia tengah membuat pesanan bunga sabun pesanan pelanggan.
"Setelah adonan telah berbentuk bulat dan lingkaran, saya menyatukannya. Adonan lingkaran dipotong menjadi empat dan ditaruh mengelilingi adonan bulat. Kemudian, adonan lingkaran ditekuk ke atas dengan jari hingga membentuk kelopak mawar," katanya Kamis (7/2/2019).
Iis telah menggeluti usaha kerajinan bunga sabun setengah tahun yang lalu. Kala itu dirinya hanya iseng membuat bunga dari sabun. Namun, karena respons rekan dan warga net cukup baik dia meneruskan usaha itu hingga kini.
"Setelah melihat video cara membuat bunga sabun di YouTube saya iseng mencobanya. Hasil dari coba-coba itu saya unggah di Facebook dan WhatsApp. Saya tak menyangka responnya baik. Teman-teman banyak yang memesan untuk dibuatkan. Awalnya saya mematok harga Rp 100.000," terangnya.
Kini, peminat kerajinan bunga sabun Iis telah tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dia menyebutkan, pelanggan di luar Mojokerto paling banyak berasal dari Jember, Tegal dan Semarang.