Laporan Wartawan Tribunbatam.id, Dipa Nusantara
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Penurunan jumlah penumpang pesawat terbang di sejumlah bandara termasuk Bandara Hang Nadim Batam mulai dirasakan sejumlah kalangan.
Tak hanya maskapai yang membatalkan penerbangan karena penumpang sepi, porter hingga petugas counter tiket juga sepi orderan.
"Lihat itu, lebih banyak petugas bandara dibanding penumpangnya," kelakar seorang pria yang sedang menikmati kopi kepada salah satu temannya.
Terkait harga tiket yang melambung tinggi ini, Tribun Batam juga menanyakan langsung kepada petugas counter tiket salah satu maskapai untuk memastikan harga ke beberapa daerah tujuan.
"Mana ada lagi tiket murah, naik semua. Cuma kalo berangkat menggunakan Citilink, penumpang masih bisa mendapatkan free bagasi," ujar wanita berjilbab hijau yang bertugas di counter tiket maskapai Citilink Indonesia.
Beda halnya dengan maskapai Citilink, petugas counter tiket Lion Air memiliki tanggapan yang berbeda.
"Harga memang segitu. Tapi sifatnya masih sementara, tunggu keputusan yang di atas," jelasnya.
Menurut informasi yang dihimpun, selain sepi penumpang, beberapa jadwal penerbangan juga banyak yang dibatalkan.
Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu petugas maskapai Lion Air yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Tribun Batam, Kamis (7/2/2019) malam.
"JT, GA, dan QG banyak yang cancel. Untuk reasonnya kurang tahu, langsung tanya ke CS saja," ujarnya sambil meminta agar namanya tidak disebutkan.
Menurut informasi darinya, bahkan maskapai Lion Air juga mengalami penurunan jumlah flight. Yang awalnya 24 flight berkurang menjadi 21 flight.
Baca: Mobilnya Terlacak GPS Jatuh ke Jurang, Sudah 13 Hari Kadek Rifki Belum Ditemukan
"Ya turun juga jumlah flight-nya. Ini mungkin faktor keduanya, bagasi berbayar bisa dan harga tiket naik bisa," ujarnya.
Keluhan yang sama juga dialami oleh petugas porter.
Menurut Junaedi, salah seorang porter yang telah bekerja selama tiga tahun ini, dia hanya bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu dalam sehari.
"Itu pun sudah bersyukur kita, kemarin pernah malah kita tidak dapat orderan sama sekali," ucapnya sambil menunjuk teman-temannya yang senasib.
Ia menuturkan sepinya orderan sejak aturan bagasi berbayar mulai diberlakukan.
"Sejak bagasi berbayar sudah sepi, apalagi ditambah harga tiket naik," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur BUBU Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso mengungkapkan, sejumlah maskapai mengambil kebijakan pembatalan penerbangan sebagai efek sepinya penumpang yang akan menggunakan jasa mereka.
Sepinya penumpang tersebut diduga sebagai imbas mahalnya tiket pesawat belakangan ini serta kebijakan bagasi berbayar.
Bahkan, Kamis (7/2/2019), diakui Suwarso, tercatat ada 14 penerbangan akhirnya dibatalkan akibat jumlah penumpangnya sepi.
Selain Garuda Indonesia dan Citilink, penerbangan milik maskapai Lion Air Grup paling banyak yang mengalami pembatalan penerbangan.
"Hari ini yang membatalkan itu ada dari maskapai Garuda satu penerbangan, Lion ada sembilan penerbangan, Wings Air ada tiga penerbangan, dan Citilink ada satu penerbangan," kata Direktur BUBU Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso, Kamis (7/2/2019).
Tak hanya hari ini, pembatalan penerbangan sudah terjadi sejak minggu lalu.
Bahkan, Lion Air pernah membatalkan 12 sampai 13 penerbangan.
Sedangkan Garuda Indonesia membatalkan 3 penerbangan.
"Minggu ini sudah mulai agak berkurang, kayak Lion minggu ini 9 penerbangan, Garuda hanya 1 saja saat ini. Kenapa Lion paling banyak, karena paling banyak juga rute penerbangan dari ke Hang Nadim," kata dia.
Ia pun berkoordinasi dengan pihak Lion Air agar terus memberikan penerapan informasi yang intens kepada para pelanggan.
"Apalagi soal penerapan bagasi berbayar ini, sebab masih banyak penumpang yang tidak tahu," katanya.
Disampaikannya, terkait jumlah penumpang sudah terlihat naik bila dibandingkan bulan lalu. Biasa rata rata per hari 5.400 orang.
Namun saat ini 8 persen hingga 10 persen.
Baca: Miss International 2018 Asal Inggris, Sharon Nur Dian Juliah Gaffka: Ibu Saya Orang Jakarta lo
"Jadi kalau saat ini sedang lagi naik sedikit jumlah penumpang, rata-rata saat ini sekitar 6.300 penumpang," katanya.
Namun jumlah ini pun masih dalam kategori menurun bila dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai diatas 7.000 orang per hari.
Penurunan dan pembatalan penerbangan ini tidak berpengaruh pada tujuan internasional atau luar negeri.
Ia juga menyampaikan, untuk harga tiket bulan ini sudah beranjak turun, dan pada jumlah penumpang pun diprediksi normal hingha ahkir Maret ini.
Jumlah Penumpang Turun
Sementara itu, beberapa waktu lalu disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri merilis jumlah angkutan udara domestik dalam November yang berangkat dari Kepri sebanyak 191.526 orang atau mengalami penurunan sebanyak 9,54 persen dari Oktober 2018.
"Dalam bulan yang sama, terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan udara internasional yang berangkat, dimana totalnya mencapai 1.090 orang atau turun sebanyak 65,12 persen dari bulan sebelumnya," kata Kepala BPS Kepri, Zulkifli, Rabu (9/1/2019) lalu.
Dalam bulan yang sama untuk jumlah muat bagasi dan barang angkutan udara domestik menjalani penurunan 8,44 persen dari 4389,05 ton dibulan Oktober menjadi 4.018,51 ton.
"Sementara itu, untuk angkutan udara internasional, selama November bagasi dan barang yang dimuat hanya sebanyak 7,01 ton, menjalani penurunan 81,84 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya," katanya.
"Selama November pun sudah ada sebanyak 342.346 orang embarkasi domestik dari pelabuhan di Kepri. Jumlah embarkasi penumpang domestik menjalani kenaikan 3,34 persen dibandingkan bulan Oktober 2018 yang mencapai 331.296 orang," tambahnya. (dna/dra)
Artikel ini telah tayang di Tribunbatam.id dengan judul Bandara Makin Sepi, Porter Kehilangan Job, Pernah Sehari Tak Dapat Uang Sama Sekali