Laporan Wartawan Tribun Jogja Wahyu Setiawan Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan awan panas guguran pada Senin (11/2/2019) pagi.
Awan panas guguran terpantau dari cctv BPPTKG. Lewat Twitter resminya, BPPTKG mengkonfirmasi perihal guguran tersebut.
Dari data aktivitas vulkanik, BPPTKG mencatat guguran terjadi pada pukul 08.58 Wib dengan durasi hingga 105 detik.
Jarak luncur awan panas guguran mencapai 400 meter menuju tenggara atau hulu Kali Gendol.
Rangkuman aktivitas Gunung Merapi pada Senin, (11/2/2019) pagi periode 06.00-12.00 WIB, tercatat Gunung Merapi mengeluarkan 10 kali guguran dengan durasi 15-45 detik.
Untuk cuaca yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada pagi tadi tampak visual Merapi berkabut, dengan suhu udara 20.1 derajat celcius, kelembaban 90 %rh, pressure 920.7 hpa.
Di sekitar puncak juga terpantau angin berhembus dengan tenang.
Hingga kini, gunung berapi yang membatasi empat kabupaten tersebut masih ditetapkan statusnya di level II atau Waspada.
tatus ini masih bertahan sejak dinaikkan statusnya pada 21 Mei 2018 lalu.
BPPTKG tak merekomendasikan kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara waktu kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
Radius 3 km dari puncak Merapi pun diharapkan agar dikosongkan dari aktifitas penduduk.
BPPTKG juga mengimbau agar masyarakat yang tinggal di KRB III untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk aktivitas Gunung Merapi.
Terkait informasi, masyarakat diharapkan agar tidak mudah terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat.