TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Terlahir dari keluarga biasa di Bireuen, 6 Juni 1962, Muhammad Jailani tak pernah membayangkan jika suatu saat kelak akan menjadi satu dari 200 dokter spesialis bedah plastik di Indonesia.
Namun, doa sang bunda, serta ketekunannya dalam belajar, telah mengantarkan Jailani menjadi dokter spesialis bedah plastik ternama di Indonesia.
Dua gelar bergengsi telah dilekatkan pada nama pria jebolan SMA 1 Bireuen yang pernah menjadi kiper PSSB Bireuen, pada tahun 1970 sampai 1982.
Kedua gelar tersebut disematkan di depan dan belakang namanya yaitu, Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik (dr. Muhammad Jailani, Sp.BP (K) RE).
Gelar dokter umum diraih Muhammad Jailani dari Universitas Sriwijaya Palembang .
Sementara dokter spesialis bedah plastik didapat dari Universitas Airlangga Surabaya.
Namun, kedua gelar bergengsi dan langka ini tidak dengan mudah diraih oleh Jailani.
Pekerjaan orang tuanya yang hanya sebagai penjual kain di Kota Bireuen, membuat pria kelahiran Meunasah Capa, Kabupaten Bireuen, 6 Juni 1962 ini, harus berjuang keras untuk menggapai cita-cita.
Tak jarang, ia harus melewatkan masa liburannya untuk membantu uang kuliah, dengan menjadi penjahit pakaian.
Meski sudah menjadi ahli bedah ternama, dr Jailani sama sekali tidak terlihat sombong.