Kapolres dan Kasat Reskrim belum bisa memberikan keterangan terkait kasus tersebut.
Kedua pejabat tinggi di Polres Tanjungpinang memilih bungkam dan enggan menjawab maupun mengangkat telpon saat dikonfirmasi.
Sebelumnya almarhum Rasyid selalu dikait-kaitkan dengan hilangnya Arnold Tambunan.
Dimana purnawirawan TNI itu meminjamkan uang kepada Rasyid yang merupakan juragan penyewaan tenda terbesar di Tanjungpinang dan Bintan.
Pada bulan Agustus Arnold hilang ketika terakhir datang ke rumah Rasyid menggunakan motor N Max warna putih.
Kedatangan Arnold juga sempat terekam CCTV arah masuk kejalan Menur arah rumah Rasyid namun tak lama kemudian motor milik Arnold keluar dan dikendarai oleh orang lain.
Rasyid sudah beberapa kali termasuk karyawan di penyewaan tenda itu diperiksa di Mapolres Tanjungpinang .
Terakhir saat Rasyid diperiksa hingga pagi hari tepatnya pada waktu subuh Rabu (29/8), Rasyid yang izin akan pergi ke Mushola untuk shalat ditemukan tewas tertembak bus Nirwana Lagoi tak jauh dari Mapolres Tanjungpinang.
Nawati istri Arnold Tambunan mengaku meyakini korban di dalam septic tank adalah suaminya yang hilang.
Ia tak habis pikir kejamnya pelaku Pembunuhan kepada suaminya itu.
"Tega betul dia pelakunya. Diikat, tulangnya patah. Suami saya badannya besar tinggi. Kalau 2 atau 3 orang masih bisa hadapi. Itu ada 4 orang yang melakukan pembunuhan," katanya kepada wartawan , Minggu (17/2).
Ia meyakini pelaku lebih dari dua orang.
Karena menurutnya tidak mungkin dengan mudah melakukan pembunuhan itu dengan melihat fisik korban yang masih bugar dan kuat.
Menurut Dia, suaminya belum lama mengenal Rasyid dan dikenal dari kawan Rasyid. Kemudian Rasyid meminjam uang kepadanya.