Ia ditabrak oleh bus pariwisata saat baru keluar dari Polres Tanjungpinang.
Ternyata kematian Rahsyid tidak menyurutkan niat Polisi untuk mengungkap kasus ini.
Seolah tertantang, Polisi kembali melakukan penyelidikan dan akhirnya petunjuk mengarah untuk melakukan pemeriksaan di rumah Rahsyid Juragan Tenda di Tanjungpinang itu.
Baca: Hati-hati! Ada Bagian Mobil yang Miliki Bakteri 4 Kali Lebih Banyak dari Toilet
Tidak mudah bagi polisi untuk menemukan tengkorak di rumah Rahsyid. Apa lagi septic tank tersebut berada di rumah Rahsyid yang tidak dipakai.
"Semua petunjuk yang ada mengarah kesana, Kemudian kita coba meminta izin pihak keluarga untuk melakukan pemeriksaan di rumah Rahsyid," sambung Efendri lagi.
Setelah melakukan negosiasi, akhirnya pihak keluarga mengizinkan polisi melakukan pemeriksaan dirumah Rahsyid.
Dugaan Polisi tidak meleset dan sesuai harapan. Penciuman Penyidik Reskrim sampai ke Septic Tank dan menemukan tulang belulang korban pembunuhan.
Kendati sudah menemukan tulang belulang, Namun Polisi harus melakukan pemeriksaan lanjutan dengan melakukan otopsi pada tulang itu.
Baca: Diusung PKS dan PAN di Pilkada, Gubernur Riau Justru Dukung Jokowi di Pilpres
Dari hasil Otopsi diketahui kalau korban tewas karena disiksa.
"Baru kita melakukan penangkapan terhadap Abdul ini. Dia adalah anak buah Rahsyid. Dia juga sudah mengaku kalau dia dibunuh karena dibayar oleh Rahsyid," lanjut Efendri.
Dengan adanya pengungkapan ini, Efendri mengaku senang dan bangga kepada anggota penyidiknya. Dia juga bangga dengan kerja keras tim yang tak kenal lelah.
"Kita dengar arahan dari atasan, mendengarkan hasil penyelidikan dari anggota, kita ambil kebijakan dan lakukan. Alhamdulillah kasus ini terungkap," sebutnya.
Polda Ekspos
Arnold Tambunan yang sebelumnya dikabarkan hilang akhirnya ditemukan sudah menjadi mayat di dalam septic tank rumah almarhum Rasyid di jalan Menur, Tanjungpinang.