"Tugas saya ya bersih-bersih ruangan di kantor ini. Pulangnya ya sore. Kadang jam 16.30 WIB," jawabnya ketika bertemu di ruang tamu kantor.
Di kantor itu ada satu petugas cleaning service.
Saat bertemu SURYA.co.id, ia usai istirahat dan kembali ke kantor.
Ia memakai hem putih dan celana hitam, pakaian dinas hari Rabu (13/2/2019).
Ruang kerjanya di depan ruang tamu. Saat masuk kantor, ketika disapa SURYA.co.id dengan menyebut namanya, ia membalas menjawab "iya".
Ia bersedia diwawancarai meski tidak panjang lebar.
Dijelaskan IM, setelah dinonaktifkan, ia dapat tugas di kantor pengawas SD di JL WR Supratman.
"Tapi di sana sudah penuh orangnya. Kemudian dapat informasi jika di kantor pengawas di JL Borobudur kurang orang," ujarnya.
Jadi ia bekerja di tempat barunya sejak Senin (11/2/2019).
Untuk salat, kadang ia ke Masjid Sabillilah atau di musala kantor barunya.
"Saya di sini sampai pensiun September 2019," jelasnya.
Terkait kasus pelecehan seksual yang dilaporkan walimurid SDN Kauman 3 ia tidak mau menjawab.
"Semua sudah saya sampaikan ke dinas," jawabnya.
Baca: Menelusuri Buzzer Hoaks Pilpres Bergaji Rp 100 Juta, Donatur pun Bersedia Sumbang Dana Rp 2 Miliar
Ia menyatakan, minggu lalu dipanggil dua kali oleh Dindik Kota Malang dan menemui Totok Kasianto, Sekretaris Dindik.