Gunung api yang berada di Selat Sunda itu kini memiliki kawah dengan diameter sekitar 400 meter.
Dengan telah dipasangnya seismometer di badan Gunung Anak Krakatau, pemantauan terhadap aktivitas gunung api yang kembali muncul di bekas kaldera induknya yang meletus pada 1883 silam itu bisa lebih jauh.
Baca: Curhat Buni Yani: Sekamar dengan Pecandu Narkoba dan Pembunuh, Apa Ahok Pernah Kelihatan di Penjara?
Dimana pasca mengalami peningkatan status pada pertengahan tahun 2018 lalu, alat seismometer yang ada di badan gunung rusak akibat terkena matrial lava pijar GAK yang terus menerus muncul.
"Kalau untuk yang terkoneksi dengan pos pantau Hargopancuran masih belum dipasang kembali. Mungkin ke depan juga akan dipasang kembali," kata Andi.
Saat ini selain alat seismograf yang baru dipasang tersebut, pemantauan Gunung Anak Krakatau juga dilakukan pada alat yang terpasang di Pulau Sertung.
Pulau Sertung adalah salah satu pulau terdekat dengan Gunung Anak Krakatau yang merupakan dinding kaldera dari gunung Krakatau Purba.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau, Masih Alami Gempa Mikrotremor