Selain itu, kedua oknum guru ini pun selain mengajar juga membuka les di luar jam sekolah. Masing masing mempunyai 7 anak muridnya.
Saat ditanyakan, apakah pernah mengajarkan kepada para muridnya menggunakan sabu. Ia mengakui tidak pernah.
"Tidak pernah mas, kita pakai buat diri sendiri saja, tidak ke anak murid kok," pengakuannya.
Ditanyakan, apakah tidak ada kecurigaan pihak sekolah yang sudah lama memakai sabu. Keduanya pun menjawab biasa menggunakan di malam hari, dan pagi sebelum berpergian untuk mengajar.
"Soalnya pakainya malam sering. Kalau pagi kita pakai sebelum berangkat mengajar," sebutnya.
Tindakan kedua oknum guru ini sangat memprihatinkan. Guru yang seharusnya mengajarkan kebaikan dan memberikan contoh positif malah melakukan tindakan melawan huku.
"Ini yang membuat kita sangat prihatin. Guru itu mengajarkan contoh yang baik. Ini malah oknum ini yang tidak benar," kata Kepala Bidang Berantas BNNP Kepri AKBP Bubung Pramiadi.
Ia pun awalnya kaget mendapat informasi dari masyarakat yang mengetahui adanya pesta sabu yang dilakukan dua oknum guru tersebut.
"Saat mendapat informasi itu, kita langsung bergerak cepat. Malam sekitar pukul 20.00 WIB malam pada tanggal 16 Febuari lalu kita grebek dan menemukan saat mereka sedang memakai sabu," ujarnya.
Kepala Sekolah Kaget
Kepala sekolah SDN 004 Batuaji, Sufriadi mengaku kaget saat mendengar kabar ada dua guru yang mengajar di sekolah yang dia pimpin tertangkap petugas BNNP Kepri saat nyabu di rumah dinas sekolah.
Keduanya yakni Irawan Nurdiansah alias Iwan (40) dan Khairil Amri alias Amri (28) menurut Sufriadi dikenal baik dan bersemangat dalam mengajar.
"Mungkin mereka berdua lagi Apes, tapi selama ini memang mereka baik, tidak pernah ada masalah," kata Sufriadi kepada Tribunbatam.id, Jumat (22/2/2019).
Dia mengatakan, dirinya sendiri kaget mendapat kabar bahwa guru dari sekolah yang dipimpinnya ada yang diamankan oleh Pihak BNN sedang pesta Sabu.