TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU -- Dedi Mamonto (38) Warga Genggulang Kecamatan Kotamobagu Utara Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara menceritakan peristiwa longsor di tambang emas Bakan.
Satu di antara korban longsor tambang Bakan di Kabupaten Bolaang Mongondow ( Bolmong), yang selamat itu mengaku sudah masuk ke dalam lubang.
Dia bersama lima rekannya masuk ke dalam lubang hingga 10 meter, pada Selasa pukul Pukul 19.00 Wita.
Dari lima orang hanya dia bersama satu rekannya yang selamat
Awalnya biasa saja, ratusan orang beraktivitas memukul bebatuan mencari material emas.
Baca: Tanggapan Pengamat Politik Soal Penghentian Kasus Dugaan Pelanggaran Kampanye Slamet Maarif
Satu jam kemudian yakni pada pukul 20.00 Wita, Deni melihat ada bebatuan kecil yang mulai berjatuhan.
Berlangsung tak lama.
Tanda tersebut tak bisa dimanfaatkan penambang untuk menyelamatkan diri.
"Tiba tiba saja langsung ambruk. Ada bunyi seperti angin. Kami semua tertimbun tanah. Kaki saya terjepit batu dan mayat penambang lain," ujar Deni kepada Tribun Manado saat masih terbaring di tempat tidur Ruang IGD RSUD Kotamobagu.
Saat itu Deni tak menyerah. Dia terus menerus berdoa kepada Allah SWT.
Dia terus meminta agar dia diselamatkan.
"Saya terus berdoa kalau memang belum disini ajal saya maka tolak akang pa kita," ujar Deni.
Baca: Tanggapan KPU soal Aksi Geruduk Besok Kental dengan Nuansa Dukungan ke Capres
Deni terjebak di satu titik tambang berukuran sekitar tiga kali tiga meter.
Dia bersama tiga orang lainnya. Dua orang adalah penambang dari daerah lain.