TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG - Ribuan orang yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Jawa Tengah (Jateng) dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jateng versi Muktamar Jakarta, menggelar deklarasi dukungan kepada calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, Rabu (27/2/2019).
Deklarasi dukungan dipimpin Ketua DPW PPP Jateng versi Muktamar Jakarta, Wafi Mafi Maimoen Zubair, di Gedung Pemuda, Temanggung.
"Kami warga PPP, menyatakan semuanya mendukung dan siap menyukseskan serta memenangkan bapak H. Prabowo Subianto, sebagai Presiden Republik Indonesia 2019-2014 (2024, red), Allahu Akbar," kata Gus Wafi, saat memimpin deklarasi.
Selain Gus Wafi, putra KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) lainya, Gus Najih Maimoen Zubair juga hadir dalam deklarasi.
Tak hanya itu, beberapa tokoh Jateng maupun nasional lain juga turut hadir.
Di antaranya, Ketua Umum PPP versi muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, Bahtiar Hamzah, Mudrik Sangidu, dan lainnya.
Usai deklrasi dukungan, Prabowo pun berkesempatan menyampaikan orasi politiknya selama lebih dari 35 menit.
Dalam orasinya, Prabowo menyinggung banyak hal, di antaranya soal utang dan banyaknya kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri.
Menurut Prabowo, kekayaan nasional banyak yang justeru mengalir ke luar negeri.
Menurutnya, satu di antara contohnya adalah soal keberadaan uang milik orang-orang Indonesia yang justeru lebih banyak berada di luar negeri, ketimbang yang ada di seluruh bank di Indonesia.
"Uang yang di luar negeri ada 11.400 triliun, sementara uang yang tersimpa di seluruh bank yang ada di Indonesia jumlah totalnya hanya 5.465 triliun. Hampir dua kali lipat uang Indonesia yang ada di luar negeri," ujarnya.
Menurutnya, jumlah uang Indonesia yang ada di luar negeri itu masih bisa bertambah.
Sebab, masih ada kekayaan orang-orang Indonesia yang berada di uar negeri, tapi belum terdeteksi hingga saat ini.
"Ini baru berdasar data yang kita ketahui, yang tidak diketahu bisa lebih banyak lagi. Hitungan saya, tiap tahun kekayaan nasional yang mengalir ke luar negeri berkisar Rp1.000 triliuan," tuturnya.