Terdiri dari 10 orang asal Munti Gunung dan sisanya dari Desa Pedahan.
Dari 31 orang tersebut, tercatat hanya 14 orang gepeng yang berusia di atas 17 tahun, sementara sisanya masih di bawah umur.
Bahkan paling memprihatinkan lagi, dua balita umur 14 bulan juga diajak mengemis ke Gianyar.
"Sebelum hari Nyepi, kami sudah dapat laporan bahwa para gepeng telah berpindah lokasi, dari Ubud ke Gianyar Kota. Tapi saat itu, beberapa orang telah pulang kampung karena mau Nyepi. Makanya, begitu dapat informasi mereka telah kembali dari mudik, langsung kami amankan," ujarnya.
Baca: Jenazah Hj Rohana, Ibunda Ustaz Abdul Somad Dikebumikan di Silau Laut
Cok Agusnawa mengaku terkejut lantaran maraknya gepeng pendatang baru.
"Sekarang pendatang baru dari Desa Pedahan yang mendominasi, yang dari Munti Gunung justru menurun drastis yang sebelumnya mencapai 26 orang, sekarang hanya 10 orang. Entah ini karena yang lain sudah pensiun atau memilih lokasi lain, atau justru masih di perjalanan, kami belum tahu," kata dia.
"Tapi kalau datang ke sini, pasti kami tangkap dan pulangkan. Sebab kita semua tahu, mereka menggepeng bukan karena sulit nyari kerja. Tapi memang kerjaannya seperti ini, penghasilannya lebih banyak," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Baru Tiba di Gianyar Langsung Diringkus Satpol PP, Puluhan Gepeng Dipulangkan ke Kampung Halaman